Inflasi Tanjung Selor Masih Tertinggi se-Indonesia

- Jumat, 2 Desember 2022 | 12:03 WIB
INFLASI: Transportasi masih menjadi kelompok pengeluaran dengan tingkat inflasi yang paling tinggi di Kaltara.
INFLASI: Transportasi masih menjadi kelompok pengeluaran dengan tingkat inflasi yang paling tinggi di Kaltara.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, dari 90 kota pantauan indeks harga konsumen (IHK) nasional pada November 2022, secara year on year (yoy) atau tahunan, Tanjung Selor masih menduduki posisi tertinggi dengan besaran 9,20 persen.

Plt. Kepala BPS Kalimantan Utara (Kaltara) Slamet Romelan mengatakan, berdasarkan hasil peneropongan dari petugas BPS di lapangan, transportasi masih menjadi kelompok pengeluaran dengan tingkat inflasi yang paling tinggi di Kaltara. Baik itu di Kota Tanjung Selor maupun di Kota Tarakan. “Tapi ini secara y-o-y. Kalau secara moon to moon (mtm) atau bulanan, itu inflasinya hanya 0,26 persen,” ujar Slamet kepada Radar Kaltara saat dikonfirmasi, Kamis (1/12).

Ia juga mengatakan, persoalan ini juga sudah disampaikan pihaknya ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara bahwa di Desember ini akan ada banyak hari besar dan beberapa kegiatan yang akan dihadapi. “Jika ini tidak jadi perhatian, bisa jadi ini akan menjadi penyebab terjadinya inflasi yang justru lebih tinggi. Ini juga harus dijaga, karena jika sudah mendekati dua digit. Ini juga akan mempengaruhi psikologi,” sebutnya.

Sementara untuk harga barang atau jasa di Kaltara (gabungan Tarakan dan Tanjung Selor) mengalami inflasi secara mtm sebesar 0,10 persen atau terjadi perubahan IHK 111,97 pada Oktober 2022 menjadi 112,00 pada November 2022.  “Inflasi yoy Kaltara dipengaruhi oleh beberapa item, di antaranya transportasi sebesar 17,74 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 7,48 persen,” sebutnya.

Pada November 2022, kelompok pengeluaran yang memiliki andil bulanan yang dominan terhadap inflasi mtm di Kaltara di antaranya kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,05 persen, kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga 0,03 persen, serta kelompok transportasi 0,01 persen.

Jika kelompok makanan, minuman dan tembakau diperinci, maka terjadi inflasi secara yoy pada kelompok bahan makanan Kaltara sebesar 3,43 persen, inflasi secara ytd (year to date) 0,36 persen dan deflasi mtm sebesar -0,12 persen.

Adapun lima jenis barang atau jasa penyumbang tertinggi inflasi mtm pada Kaltara adalah ikan bandeng 0,06 persen, bawang merah 0,06 persen, emas perhiasan 0,02 persen, shampo 0,02 persen dan semen sebesar 0,02 persen. “Melihat situasi ini, saya juga sudah sampaikan kepada Sekprov agar akan lebih baik jika kita duduk bersama dengan stakeholder terkait, seperti BPJN atau pihak lain yang menangani masalah perhubungan,” jelasnya. (iwk/ash)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB
X