Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan) RI telah menetapkan Bulungan sebagai daerah penyangga pangan di ibu kota negara (IKN ) Kalimantan Timur (Kaltim).
Namun, kawasan food estate yang ditetapkan sejak 2011 sebagai daerah pengembangan pertanian, hingga saat ini belum berjalan maksimal. Bupati Bulungan, Syarwani mengakui bahwa masih banyak tentangan ke depan untuk bisa memaksimalkan hasil produksi pertanian di kawasan food estate. Khususnya, yang berkaitan dengan pemenuhan infrastruktur.
“Tetapi, kita akan terus melakukan penataan dan membina bagi para petani,” kata Syarwani kepada Radar Kaltara, Jumat (25/11). Namun, kata dia, pemenuhan infrastruktur tidak bisa dilakukan sekaligus. Karena itu, hal ini akan dilakukan secara bertahap.
“Kita sesuaikan dengan ketersediaan anggaran. Jadi, semua itu akan kita lakukan secara bertahap,” ungkapnya. Menurutnya, hal yang terpenting saat ini bagaimana mengendalikan air. Mengingat, kawasan food estate di Desa Tanjung Buka, Kecamatan Tanjung Palas Tengah, Bulungan ini merupakan wilayah pasang surut.
“Sekarang ini yang paling krusial bagaimana kita mengendalikan air. Sehingga tidak memengaruhi hasil produksi,” ujarnya.
Kawasan food estate, sambung Syarwani, tersebar di beberapa wilayah kecamatan seperti Tanjung Palas Timur, Tanjung Selor, Tanjung Palas Tengah dan Tanjung Palas Utara.
“Tetapi, sebagian besar kawasan food estate ada di kawasan transmigrasi Tanjung Buka,” bebernya. Ke depan, orang nomor satu di Bumi Tenguyun ini berharap ada satu produk unggulan di satu wilayah. Artinya, tidak terfokus hanya pada pengembangan pangan.
“Jadi, perlu dilakukan kesesuaian lahan. Jangan, dipaksakan kalau lahan itu tidak cocok ditanam jeruk,” ungkapnya. Karena itu, Pemkab Bulungan akan melakukan pemetaan terkait kesesuaian lahan dengan produk yang akan dikembangkan.
“Kita juga berharap ada support (dukungan) dari kementerian terkait pengambangan kawasan food estate ini. Sehingga, pengembangan kawasan food estate bisa berjalan secara maksimal,” harapnya.
Sementara itu, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Pengembangan Penelitian (Bappeda-Litbang) Bulungan Iwan Sugianta memastikan bahwa pengembangan kawasan food estate masih menjadi prioritas, walaupun saat ini belum berjalan maksimal.
“Untuk luasan lahan sampai hari ini (kemarin, Red) belum ada perubahan. 50 hektare (ha),” ungkapnya.
Untuk pengembangan, Pemkab Bulungan juga akan bekerja sama dengan Indonesia, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Dengan begitu, pemerintah optimistis kawasan food estate bisa lebih maksimal ke depan. “Iya, kita tetap optimistis kedepan kawasan food estate bisa berjalan secara maksimal,” pungkasnya. (jai/ana)