Masterplan Bunda Hayati Mulai Disusun

- Senin, 28 November 2022 | 07:50 WIB
TINJAU LAPANGAN : Bupati Bulungan Syarwani bersama OPD teknis meninjau kawasan Hutan Kota Bunda Hayati, Tanjung Selor.
TINJAU LAPANGAN : Bupati Bulungan Syarwani bersama OPD teknis meninjau kawasan Hutan Kota Bunda Hayati, Tanjung Selor.

Pemkab Bulungan bersama  Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mulai melakukan penyusunan masterplan pengembangan Hutan Kota Bunda Hayati, Tanjung Selor. Selanjutnya, hal itu akan menjadi pendoman bagi pemerintah dalam mengembangkan kawasan tersebut.

Bupati Bulungan, Syarwani mengaku telah melakukan kerja sama dengan BRIN untuk penyusunan  masterplan pengembangan Hutan Kota Bunda Hayati. Sehingga, perencanaan kedepan tidak asal-asalan.

“Kita tidak ingin pengembangan Hutan Kota Bunda Hayati ini asal-asalan. Semua harus kita persiapkan,” kata Syarwani, Jumat (25/11). Setelah penyusunan masterplan rampung, tahap selanjutnya akan ada turunan dalam bentuk  detail engineering design (DED). Misalnya, DED untuk kawasan edukasi maupun ekologi.

“Kawasan kearifan juga akan kita akomodasi di dalam DED itu,” ungkapnya. 

Berdasarkan hasil pembahasan dengan BRIN, saat ini sudah ada penetapan zonasi yang diperuntukan untuk kawasan yang akan ada di Hutan Kota Bunda Hayati.

“Jadi, sekarang ini sudah ada titik yang ditetapkan sebagai kawasan pengembangan,” bebernya. Menurutnya, BRIN telah memiliki pengalaman dalam mendesain seluruh hutan kota yang ada di Indonesia. “Kita juga sudah mendesain Hutan Bunda Hayati ini untuk pembangunan tiga rumah adat (Bulungan, Tidung dan Dayak) di kawasan Hutan Kota Bunda Hayati  ,” ujarnya.

 Selain tiga rumah adat, nantinya di kawasan Hutan Kota Bunda Hayati  juga akan ada lapangan yang disiapkan sebagai tempat kegiatan publik. “Kita mengantisipasi kondisi Lapangan Agatis kedepan. Kalaupun kita paksakan pasti tidak akan bisa maksimal,” ungkapnya. 

Berdasarkan hasil pembahasan dengan BRIN, saat ini sudah ada penetapan zonasi yang diperuntukan untuk kawasan yang akan ada di Hutan Kota Bunda Hayati.

“Jadi, sekarang ini sudah ada titik yang ditetapkan sebagai kawasan pengembangan,” bebernya.

Menurutnya, BRIN telah memiliki pengalaman dalam mendesain seluruh hutan kota yang ada di Indonesia. “Kita juga sudah mendesain Hutan Bunda Hayati ini untuk pembangunan tiga rumah adat (Bulungan, Tidung dan Dayak) di kawasan Hutan Kota Bunda Hayati  ,” ujarnya.

 Selain tiga rumah adat, nantinya di kawasan Hutan Kota Bunda Hayati  juga akan ada lapangan yang disiapkan sebagai tempat kegiatan publik. “Kita mengantisipasi kondisi Lapangan Agatis kedepan. Kalaupun kita paksakan pasti tidak akan bisa maksimal,” ungkapnya.

 
 
 

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB
X