Investor Diminta Prioritaskan Tenaga Kerja Lokal

- Senin, 21 November 2022 | 14:18 WIB
Agus Sutanto
Agus Sutanto

Hingga saat ini pembangunan infrastruktur dan perekonomian di Kota Tarakan terus mengalami perkembangan setiap tahunnya dan menarik investor berinvestasi di Bumi Paguntaka. Bahkan saat ini diisukan beberapa investor besar terlihat sangat serius masuk ke Tarakan.

Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Industri (Disnaker) Tarakan Agus Sutanto menuturkan, saat ini beberapa sudah menyatakan sikap serius untuk masuk ke Tarakan. Di antaranya perusahaan kertas PT Phoenix Resources Internasional, McDonalds, Starbucks dan Cinema XXI. Bahkan 2 di antara empat perusahaan tersebut telah dalam proses pembangunan tempat.

“Untuk perusahaan kertas dan CinemaXXI saat ini sudah melakukan pembangunan. Untuk PT Phoenix ini diperkirakan membutuhkan ribuan tenaga kerja. Dengan hadirnya perusahan dan merek dagang di Tarakan ini, dipastikan butuh tenaga kerja dan ini bisa membantu mengurangi angka pengangguran di Tarakan,” ujarnya, Minggu (20/11). 

Diungkapkannya, untuk pembangunan CinemaXXI sudah hampir rampung, dan kemungkinan dapat dibuka dalam waktu dekat. Adapun untuk perusahaan kertas PT Phoenix, sudah dalam proses pembangunan dan memerlukan waktu beberapa tahun sebelum berdiri. 

“Bioskop kan sudah ada pengumumannya, kalau berapa persen mungkin teman-teman media yang lebih tahu. Mungkin tidak lama lagi, untuk perusahaan kertas diperkirakan dapat menampung tenaga kerja sekitar 1.500 orang hingga 2.000 orang,” bebernya.

Dengan jumlah tersebut, ia berharap para investor dapat merekrut tenaga kerja lokal sebesar-besarnya. Selain itu, serapan tenaga kerja tersebut juga diharapkan memiliki dampak besar bagi presentase pengangguran di Kota Tarakan.

“Mudahan memberi dampak pada presentase pengangguran. Kita maunya perusahaan ini memprioritaskan tenaga kerja lokal dan dapat merekrut sebesar-besarnya,” tuturnya.

Sementara itu, terkait jumlah serapan tenaga tahun ini ditargetkan mencapai angka 25 persen dari jumlah pencari kerja. Ia menjelaskan, rata-rata setiap bulan data pencaker pada Januari mencapai 63 orang laki-laki dan 22 orang perempuan. Ini terdiri dari lulusan SD, SMP, SMA, dan diploma serta S-1.

“Selanjutnya di Februari mencapai 35 orang laki-laki rata-rata S1, SMA dan lulusan SD. Kalau perempuannya sekitar 2 orang saja yang diterbitkan kartu pencaker atau kartu kuning. Pada Maret, angka pencaker mencapai 45 orang untuk laki-laki dan perempuan 11 orang. Kemudian di Apri 2022 terjadi peningkatan yakni 44 orang laki-laki dan 36 orang perempuan pancaker,” terangnya.

Adapun peningkatan mulai terjadi pada bulan Mei menjadi 85 orang laki-laki dan 81 orang perempuan. Dan terus meningkat pada bulan Juni mencapai 158 orang laki-laki dan perempuan sekitar 104 orang. Lanjutnya, penurunan baru terjadi di bulan Juli 2022 yang hanya mencapai 74 orang dan pencaker perempuan 64 orang.

“Biasanya yang banyak terserap lulusan SLTA, kami targetkan tahun ini serapan tenaga kerja lebih banyak dibanding tahun sebelumnya. Ini menandakan Tarakan sudah mengalami perbaikan ekonomi. Rata-rata lulusan SLTA dan S1. Ada juga lulusan S2, cuma sedikit,” bebernya.

“Ada juga pencari kerja yang tidak melapor setelah itu, kemungkinan dia sudah dapat kerjaan. Tapi tidak melapor, kalau semuanya melaporkan angka penyerapannya lebih besar dari data yang ada,” imbuhnya. (zac/eza)

 
 

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X