Mestinya Ada Transportasi Tarakan-Tawi-Tawi Filipina

- Kamis, 17 November 2022 | 14:29 WIB
BUKA PELUANG EKONOMI: Pertemuan Pemkot Tarakan dengan Konsulat Jenderal Republik Filipina yang diselenggarakan di Kantor Wali Kota Tarakan, Rabu (16/11). (FOTO: YEDIDAH PAKONDO/RADAR TARAKAN)
BUKA PELUANG EKONOMI: Pertemuan Pemkot Tarakan dengan Konsulat Jenderal Republik Filipina yang diselenggarakan di Kantor Wali Kota Tarakan, Rabu (16/11). (FOTO: YEDIDAH PAKONDO/RADAR TARAKAN)

Konsulat Jenderal Republik Filipina di Manado melakukan kunjungan kehormatan di Tarakan. Dalam pertemuan tersebut membahas banyak hal seperti permasalahan transportasi laut dan udara, karena secara historis Tarakan dekat dengan kawasan Filipina yakni daerah Tawi-Tawi.

“Ini (kunjungan kehormatan) ini sebenarnya rutin kita laksanakan. Tidak hanya dari Konsulat Jenderal Republik Filipina, tapi ada juga dari Malaysia dan Brunei Darussalam,” ungkap Wali Kota Tarakan, dr. Khairul, M.Kes, Rabu (16/11).

Mantan sekretaris kota Tarakan ini menjelaskan bahwa dalam pertemuan bersama Konsulat Jenderal Republik Filipina di Manado ini pihaknya mengharapkan dapat mengembangkan wilayah Indonesia terkhusus Tarakan. Apalagi, Tarakan juga memiliki beberapa warga yang merupakan warga negara Filipina. “Ini karena kita dulu perbatasan. Sekarang ini disebut suku Bajau. Ini kan memang kebanyakan masih aslinya dari sana (Filipina). Tentu kerja sama ke depan saya kira menjadi sangat penting,” kata Khairul.

Tak hanya menyoal daerah asal, namun pergerakan perekonomian Tarakan dan Tawi-Tawi, Filipina pun telah lama terjalin. Di antaranya rokok, minyak goreng dan banyak komoditas lainnya. Selain itu, dalam hal pengembangan pendidikan, diharapkan Khairul ke depan masyarakat juga dapat menikmati mengenyam pendidikan di Filipina yakni di kawasan Mindanau dan Manila yang merupakan kota besar dari Filipina. “Selama ini beberapa anak-anak Tarakan ada yang bersekolah di sana (Filipina), khususnya yang jurusan penerbangan (pilot) dan kedokteran. Walaupun tidak sebanyak mereka yang kuliah ke China, tapi ada juga ke Filipina termasuk ke Malaysia,” ungkapnya.

Namun tak hanya berharap pada Filipina, lanjut Khairul, pihaknya bahkan turut serta mengenalkan Universitas Borneo Tarakan (UBT) yang kini merupakan universitas terbesar di Kaltara dan berstatus negeri. Sehingga pengembangan universitas ini diharapkan lebih progresif.

Khairul berharap agar diskusi yang dilakukan pihaknya ini dapat terimplementasi dengan baik, termasuk dalam hal pengembangan pariwisata karena ini menjadi salah satu hal penting untuk didiskusikan bersama. “Termasuk kerja sama dari sisi ekonomi karena selama ini persoalan dari sisi hukum pelanggaran perbatasan sudah berjalan. Kita mau yang lebih menguntungkan lagi antara kedua negara, ekonomi perdagangan, pendidikan, pariwisata yang mungkin gampang. Kalau memungkinkan industri itu juga paling bagus,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut dihadiri oleh Consul General of the Philippines in Manado, Angelica C. Escalona, Vice Consul of the Philippines in Manado, Manuel C.Ayap, Border Crossing Officer Filipina di Tarakan, para asisten Sekretariat Kota Tarakan dan kepala OPD terkait. “Saya berharap melalui kunjungan ini ke depannya diharapkan dapat meningkatkan hubungan kerja sama antar Indonesia dan Republik Filipina khususnya di daerah perbatasan. Hubungan kerja sama di bidang ekonomi dan pariwisata semoga dapat terjalin guna meningkatkan pendapatan daerah Kota Tarakan,” harapnya. (shy/lim)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X