Seorang buruh bernama Jupri (37) menjadi korban kecelakaan tunggal diduga akibat kelalaian. Berniat memaksakan naik ke atas truk dengan memanjat saat truk sedang berjalan, Jupri malah terpeleset dan jatuh ke bawah truk hingga terlindas.
Kejadian itu terjadi sekira pukul 10.30 WITA di Jalan Tien Soeharto, Nunukan Timur, Jumat (11/11). Jupri yang terlindas truk saat kejadian, tidak sempat diselamatkan atau tewas di TKP, karena mengalami luka serius di bagian kepala.
Kasat Lantas Polres Nunukan, AKP Arofiek Aprilian Riswanto mengatakan, korban merupakan buruh yang seharusnya ikut dalam kegiatan bongkar muat yang dilakukan kendaraan truk yang melindasnya tersebut. ”Truk ini rekannya sendiri. Truk habis bongkar muat di gudang daerah Jalan Porsas dan selesai. Kemudian pas truk keluar dari arah Jalan Porsas tikungan ke Jalan Tien Soeharto, korban sudah menunggu ternyata, korban paksa naik sendiri ke bak kelakang tanda koordinasi buruh dan sopir truk, tidak disangka korban terpeselet dan jatuh ke bawah truk,” ujar Arofiek menceritakan kronologis kejadian ketika dikonfirmasi, Jumat (11/11).
Sang sopir sendiri, juga tidak mengetahui korban akan naik ke bak belakang truk. Sejumlah buruh lainnya yang sedang berada di bak belakang juga tidak tau, korban hendak mamanjat bak. Insiden baru diketahui setelah mereka mendengar teriakan. Sayangnya, korban sudah terlanjur terlindas truk.
Usai kejadian tersebut, Aroefik menegaskan pihaknya juga langsung melakukan olah TKP. Setidaknya ada beberapa warga di lokasi yang dimintai keterangan. Tidak hanya itu, sejumlah rekaman CCTV di sekitar TKP, juga akan diambil pihaknya. “Kalau pengakuan saksi, yang bersangkutan ini juga tiba-tiba saja, korban memaksa mengejar akan naik ke bak truk dari sebelah kiri truk, bahkan diteriaki saksi jangan memaksakan naik, namun tetap dilakukan. Korban akhirnya terpeleset dan jatuh ke bawah truk, terlindas, kejadiannya sangat cepat,” tambah Arofiek.
Hasil pemeriksaan sementara, disimpulkan kejadian tersebut murni kecelakaan tunggal, atau diduga kelalaian korban.
Meski begitu, pihak keluarga korban dan pihak sopir, dipertemukan untuk dimediasi supaya persoalan tersebut, diselesaikan secara kekeluargaan. “Korban setelah dibawa ke RSUD, dikembalikan ke keluarganya dan insiden ini, kita usahakan kekeluargaan,” pungkas Arofiek. (raw/lim)