Beralih ke TV Digital, Kurang Sosialisasi Bah Ini...!!

- Senin, 7 November 2022 | 09:18 WIB
Masyarakat Tarakan sedang menikmati siaran televisi digital, Jumat (4/11). (FOTO: YEDIDAH PAKONDO/RADAR TARAKAN)
Masyarakat Tarakan sedang menikmati siaran televisi digital, Jumat (4/11). (FOTO: YEDIDAH PAKONDO/RADAR TARAKAN)

Penggunaan siaran TV analog setelah 60 tahun dialihkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Republik Indonesia pada 2 November 2022 lalu. Tercatat, dari 222 kabupaten/kota se-Indonesia, Tarakan masuk menjadi salah satu wilayah dilakukan penghentian siaran TV analog.

“Dari program pemerintah itu ada yang sudah sebagian, tapi ada sebagian yang belum. Sebagian sudah diserahkan ke masyarakat tapi masyarakat ini adalah masyarakat yang kurang mampu dan sudah masuk ke dalam daftar PKH dan sudah masuk dalam verifikasi Dinsos,” ungkap Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik (Diskominfo) Tarakan, Witoyo, Jumat (4/11).

Berdasarkan informasi yang diterima Witoyo, dikatakan bahwa beberapa masyarakat merasa belum disosialisasikan. Padahal pelaksanaan sosialiasi telah dilakukan melalui saluran televisi swasta dengan harapan masyarakat dapat memperhatikan agar saluran TV analog dimigrasi menjadi TV digital yang tidak berbayar. “Kalau masyarakat belum tahu, bisa komunikasi ke Kominfo. Hotline-nya ada tuh di medsos,” tuturnya.

Untuk diketahui jumlah 3.853 buah set top box (STB) dibagikan di Tarakan, namun bergantung pada penyebaran sasaran yakni masyarakat yang masuk ke dalam kategori tidak mampu dan terdaftar di Dinsos. “Datanya ini sudah diverifikasi. Itulah yang layak mendapatkan. Kalau di luar itu ya beli aja lah. Ini ada timnya, misalnya dari Metro TV dan Trans7 itu komunikasi dengan camat dan lurah kemudian dibagi ke masyarakat, langsung ke rumah-rumah,” jelasnya.

“Verifikasinya itu di Dinsos Tarakan. Kemudian disini (Diskominfo) diproses secara administrasi dan ditetapkan Wali Kota (dr. Khairul, M.Kes). Maka jadi deh,” sambungnya.

Untuk diketahui, TV merupakan aplikasi model lama, sedang TV digital merupakan TV dengan aplikasi model baru. Jika dilihat dari hasil tangkapan layar, TV digital lebih jernih dan gratis. “Ini semacam sistem penyiaran. Kalau yang dulu model biasa,sekarang dengan teknologi modelnya lebih canggih. Tapi TV yang lama itu belum otomatis ke digital sehingga perlu sambungan STB. Kalau TV-nya sudah modern, biasanya tinggal scan tapi pakai antena juga,” katanya.

Menyoal TV kabel yang selama ini banyak digunakan masyarakat, menurutnya justru lebih mahal. “Sebetulnya kalau untuk hiburan, kalau digital itu ada channel khusus anak-anak. Sebetulnya itu sudah cukup mewakili. Tapi kalau masih mau pakai TV kabel, ya silakan,” ucapnya.

 

Sementara itu, Staf Pelayanan Informasi Diskominfo Tarakan, Sugiatmoko, S.T, menambahkan bahwa masyarakat yang hendak mendapatkan STB bantuan sosial dari Kemenkominfo harus merupakan rumah tangga miskin, terdaftar dan memiliki data terpadu kesejahteraan sosial dari Kemensos, Dinsos dan Pemberdayaan masyarakat Tarakan, memiliki perangkat televisi analog seperti televisi tabung, lokasi rumah tangga berada di lokasi siaran TV digital di Tarakan, bersedia menerima dan memanfaatkan peralatan TV digital. “Jadi si penerima harus memakai dan jangan menjual,” singkatnya.

Sales Promotion Male Toko Perdana Elektronik Tarakan, Okto Efendi mengatakan bahwa penjualan STB kian meningkat selama seminggu ini. Hal ini dikarenakan adanya wacana mengenai penggunaan televisi digital oleh pemerintah melalui media sosial. “Satu hari itu kami bisa menjual 3 sampai 5 produk STB. Bahkan ada yang borong 5 unit,” beber Okto.

Salah satu merek yang paling digemari ialah Matrix dengan harga Rp 250.000 yang dapat mencapai 17 siaran televisi digital. Stok STB ini masih banyak, namun proyektor antena TV telah habis. Sebab rata-rata televisi di Tarakan masih berupa TV tabung.

“Tapi kalau yang punya TV LED rata-rata sudah punya dari 2 tahun lalu. Kalau TV digitalnya pakai antena outdoor sudah dapat siaran dan sebelum mereka (warga) beli STB kita selalu tanya TV nya tahun berapa. Karena takutnya mereka sudah beli dan tidak bisa dipakai rugi juga,” ucapnya. (**)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X