Malaysia Dorong Latma Malindo Lebih Inovatif

- Kamis, 3 November 2022 | 12:05 WIB
AKTRAKTIF: TNI menunjukkan sejumlah ketangkasan dalam penutupan Latma Kekar Malindo 45 pada Senin (31/10). (FOTO: IFRANSYAH/RADAR TARAKAN)
AKTRAKTIF: TNI menunjukkan sejumlah ketangkasan dalam penutupan Latma Kekar Malindo 45 pada Senin (31/10). (FOTO: IFRANSYAH/RADAR TARAKAN)

 Latihan Bersama (Latma) Kekar Malindo ke-45 tahun 2022 di Tarakan ditutup oleh Panglima Daerah Militer (Pangdam) VI/Mulawarman, Mayor Jendral TNI Tri Budi Utomo di Markas Yonif 613/RJA, Senin (31/10). Dalam pelatihan tersebut, TNI AD Indonesia melibatkan 172 orang dan 120 orang dari tentara Malaysia.

Pangdam VI/Mulawarman, Mayor Jendral TNI Tri Budi Utomo mengatakan bahwa pihaknya juga melibatkan pengawas TNI asal Malaysia sebanyak 5 orang dan Indonesia sebanyak 100 pendukung. Sehingga jika dijumlahkan keseluruhannya mencapai 500 orang yang terlibat dalam kegiatan latihan kekar Malindo ini.

Adapun pelatihan yang telah dilaksanakan seperti cara pengambilan keputusan yang dilaksanakan oleh komandan dan staf, latihan teknik dan taktik bertempur, pertolongan dalam evakuasi keadaan perang dan latihan menembak yang seluruhnya telah terakumulasi dalam kegiatan pelatihan tersebut. “Latihan ini bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme prajurit dari Indonesia dan Malaysia. Yang lebih inti adalah peningkatan persahabatan diantara kedua negara, ini akan terwujud nantinya saat kita melaksanakan tugas di perbatasan,” tutur Tri.

Persahabatan kedua negara dianggap penting oleh Tri, agar kedua negara dapat tetap stabil dan tidak ada permusuhan. Menyoal evaluasi, dikatakan Tri tidak ada sebab ini hanya lingkup kecil dan telah berjalan dengan baik. Namun pihaknya berharap agar kedepan jumlah prajurit semakin banyak. “Nanti yang dari hanyak 120 orang, akan diperbesar lagi jumlahnya. Ini latihan yang ke 45, ini dilaksanakan 23 kali di Indonesia dan 22 kali di Malaysia. Mudah-mudahan ini terus berlanjut,” katanya.

Menyoal alutsista, dikatakan Tri bahwa pengarahan alutsista ini hanya yang kecil untuk mendorong pergerakan prajurit sehingga lebih cenderung untuk senjata kecil. Ini juga, lanjut Tri merupakan implementasi dari pengawasan di perbatasan dan tidak menggunakan alutsista besar. “Sementara belum ada yang baru, sama dari tahun dulu dengan sekarang. Kami inginkan ada peningkatan ke depannya,” harapnya.

Commander of 13th Infantry Brigade Tentera Darat Malaysia, Brigadir Jenderal Suhaimi bin H. Shamsuddin mengatakan bahwa pihaknya perlu membenahi lebih baik lagi dalam pelaksanaan latihan Malindo. “Kita tidak mau, latihan seperti ini sudah yang ke-45 kali tapi tetap sama. Kita perlu berinovasi lagi, kami akan berbincang dengan Kodam dan markas besar kami, karena ancaman yang kita hadapi ini bukan hanya ancaman dua negara yang bermusuh. Tapi dari sisi terorisme yang mengganggu kedaulatan kedua negara terlebih lagi di perbatasan,” katanya.

Pelaksanaan pelatihan ini, lanjut Brigadir tidak memiliki masalah. Semua proses latihan berjalan lancar, apalagi dirinya baru pertama kali menginjakkan kaki di Tarakan. “Saya bangga dapat berkunjung ke sini dan dapat menjalankan latihan,” pungkasnya. (shy/lim)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB
X