Warga Perumahan PNS di Tarakan Blokade Jalan, Ada Apa?

- Selasa, 1 November 2022 | 10:48 WIB
TUTUP JALAN: Warga Perumahan PNS saat memblokade jalan dalam aksi demontrasi, Minggu (30/10). (FOTO: AGUS DIAN ZAKARIA/RADAR TARAKAN)
TUTUP JALAN: Warga Perumahan PNS saat memblokade jalan dalam aksi demontrasi, Minggu (30/10). (FOTO: AGUS DIAN ZAKARIA/RADAR TARAKAN)

Warga kembali melancarkan protes atas kerusakan jalan  di Komplek Perumahan PNS, Kelurahan Juata Permai, Tarakan Utara, Minggu (30/10). Jalan warga terdampak aktivitas angkutan penimbunan untuk pembangunan sebuah pabrik bubur kertas, PT Tarakan Chip Mill (TCM).

Salah seorang warga yang berdemo, Hernita mengungkapkan, sejauh ini masyarakat cukup sabar menerima dampak dari aktivitas pembangunan perusahaan tersebut. Dibeberkannya aksi ini bukan kali pertama dilakukan. Sebelumnya masyarakat juga pernah melakukan aksi, namun tidak sampai melakukan penutupan jalan. “Kami itu kan sudah berulang kali mengadakan rapat, baik dengan camat, polsek, RT, lurah, berulang kali masyarakat melakukan mediasi ini tidak lain dan tidak bukan menuntut perusahaan agar dapat bertanggung jawab menangani perbaikan jalan dan debu. Karena selama ada aktivitas perusahaan ini terus terang membuat masyarakat terganggu. Karena jalan ini mengalami rusak parah,” ujarnya.

“Memang ada upaya sedikit, tapi hanya menimbun lubang, kadang pakai tanah merah, sehingga itu kalau hujan menyebabkan becek (lumpur), kalau kering menimbulkan banyak debu. Padahal kesepakatannya perbaikan dilakukan dengan agregat,” sambungnya.

Sebelumnya PT TCM sebagai pelaksana pembangunan dalam mediasi yang dilakukan di Kantor Kecamatan Tarakan Utara, berjanji kepada masyarakat segera melakukan penanganan sesuai yang diharapkan. “Mereka sempat berjanji melakukan pengecoran, bisa dilihat di sana setelah dicor, satu hari saja dilewati hancur lagi jalanannya. Terus beberapa waktu lalu kami melihat pihak perusahaan ini mengeruk tanah basah di jalan untuk alasan menutup lubang jalan ini. Masa mereka mau menutup lubang pakai tanah becek, ini kan tidak menyelesaikan persoalan. Kami disebut hanya mencari kesalahan, padahal kondisi kenyataannya memang begini,” jelasnya.

 

Sementara itu, warga lainnya Martinus menerangkan jika selama ini masyarakat mencoba mediasi secara humanis dan santun. Kendati demikian, kata dia, tidak berdampak signifikan pada kenyamanan lingkungan.

“Kami berharap, upaya kami ini merupakan upaya terakhir jangan sampai akan kami bawa ke tingkat lebih tinggi. Karena pada dasarnya semakin cepat selesainya timbunan, kami akan cepat selamat. Karena terus terang, aktivitas ini mengancam kelangsungan hidup kami,” tuturnya.

“Selama ini kami sudah senang dengan hilangnya virus korona, tapi kenapa muncul lagi virus debu di sini. Ini mengancam kesehatan paru-paru kami. Memang hari ini belum terlihat tetapi dalam jangka waktu yang lama baru terlihat dampaknya. Kami tidak perlu membacakan andalin-nya, kami rasa perusahaan juga mengerti dan tahu tanggung jawabnya. Jadi, sebelum ini dilaksanakan, maka kami akan terus menutup jalan ini sampai dilakukannya perbaikan jalan,” tegas Martinus.

Perwakilan PT Tarakan Chip Mill (TCM) Eko dalam mediasi menerangkan pihaknya menampung semua keluhan masyarakat dan pihaknya akan berupaya melakukan penanganan sesuai aspirasi masyarakat.

“Kami menampung segala aspirasi masyarakat dan kami akan segera melakukan penanganan semaksimal mungkin,” terangnya.

 

Humas PT TCM Angga menerangkan, sejauh ini pihaknya terus berupaya dalam menjalankan komitmen penanganan jalan. Sehingga ia menegaskan saat ini pihaknya baru mendapatkan kontraktor khusus yang bersedia mengerjakan pemeliharaan jalan. “Jadi untuk perbaikan jalan itu, sesuai pertemuan terakhir di Kantor Camat memang kan mereka meminta material agregat diganti. Kami sampaikan, sebenarnya kami juga lagi mencari kontraktor untuk khusus menanggani jalan yang ahli,” tuturnya.

“Kalau maintenance jalan itu kurang banyak yang mengerti, akhirnya kita sudah dapat inilah baru minggu depan ini kita melakukan tanda tangan kontrak. Jadi sudah dapat, kemungkinan minggu depan ini kami sudah memiliki kontraktor khusus,” katanya.

Diuraikannya, dalam mencari kontraktor memerlukan proses lantaran berbagai faktor. Kendati begitu, ia memastikan dalam waktu dekat pihaknya melakukan tanda tangan kerja sama. Sehingga ia meminta pengertian masyarakat dan berharap jalan tersebut dapat dibuka kembali. “Tadi (kemarin) saya sudah ketemu kontraktornya, rencananya besok kami akan menemui perwakilan mereka (warga) lah. Untuk menjelaskan ini loh buktinya kami serius memperbaiki jalan ini. Karena dari 5 kontraktor 4 kontraktor mundur, baru lah ini ada kontraktor yang bersedia mengerjakan ini,” pungkasnya. (zac/lim)

 

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X