Sudah Lima Buaya Ditemukan di Perairan Tarakan

- Jumat, 28 Oktober 2022 | 13:26 WIB
ilustrasi
ilustrasi

TARAKAN - Seekor buaya kembali ditemukan di perairan Tarakan pada Rabu (26/10) malam. Buaya dengan usia 1 tahun ini ditemukan berkeliaran di kawasan permukiman warga, hingga akhirnya berhasil diamankan petugas Pemadam Kebakaran (PMK) Tarakan.

Kepada Radar Tarakan, Kasi Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan pada Satpol PP-PMK Tarakan, Irwan menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan operasi darurat non-kebakaran terkait evakuasi seekor buaya. Berdasarkan laporan yang masuk ke call center 112, dari pihak Pertamina SP 4 yang merupakan tempat penampungan minyak dan berada di Jalan Sesayap, Kelurahan Pamusian ditemukan seekor buaya.

“Di sana air payau. Saat kami dihubungi, kami langsung berkoordinasi dengan regu piket dibantu regu piket Sektor Barat akhirnya kami bisa melakukan pengamanan kepada seekor buaya dengan durasi 10 menit karena tidak ada kendala dan berjalan lancar,” ujar Irwan pada Kamis (26/10).

Buaya dengan panjang 1,5 meter ini akhirnya diserahkan ke penangkaran. Alasan PMK tidak melakukan lepas liar dikarenakan lokasi khusus buaya tidak ada di Tarakan, sebab dikhawatirkan akan kembali ke permukiman warga. “Kami serahkan ke penangkaran buaya, karena ini sudah masuk ke lingkup kerja sehingga sangat mengganggu,” kata Irwan.

Sejak Januari hingga akhir Oktober 2022 ini, tercatat lima kasus evakuasi buaya dilakukan PMK. Dijelaskan Irwan, karakteristik buaya ialah pemakan ikan sehingga masih terbilang banyak di Tarakan. Hanya belum ada kasus buaya memakan manusia di Tarakan.

Berdasarkan catatan PMK Tarakan, lima kasus evakuasi buaya tahun ini telah dilakukan dikawasan Embung Persemaian dengan penemuan dua buaya sepanjang 4 meter dan lebar 25 sentimeter berjenis kelamin betina. Kemudian ada pula penemuan buaya di TPA yang berada disebelah rumah warga, kemudian dipintu tambak Karang Harapan dan terakhir di Kelurahan Pamusian. “Empat buaya ini ditemukan di Karang Harapan semua, satunya Pamusian,” jelasnya.

Selain evakuasi buaya, PMK juga melakukan evakuasi terhadap sarang lebah dan sebagainya. Dalam hal ini, lanjut Irwan pihaknya hanya memiliki 2 set alat pengaman diri (APD) yang diletakkan di Barat dan Utara. Jumlah ini sangat kurang karena satu kali bertugas, PMK sering menerjunkan petugasnya sebanyak 5 orang, dua di antaranya menggunakan APD sedang tiga orang lainnya tidak menggunakan APD.

“Alhamdulillah tiap tahun kami mengajukan anggaran untuk ini, tapi belum disetujui. Kemungkinan pemerintah belum ada anggaran untuk ini,” katanya. (shy/lim)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X