Stok beras di Bulog Tarakan saat ini sekitar 220 ton dan diperkirakan bertahan selama 2 bulan. Stok beras Bulog di Tarakan, sekitar 100 hingga 150 ton untuk jenis medium dan premium setiap bulan. Jumlah ini dipastikan akan bertambah dalam waktu dekat sebanyak 500 ton.
Kepala Perum Bulog Sub Divre Tarakan, Apriansyah menuturkan pihaknya selalu memesan beras secara terus menerus guna memastikan stok tidak terjadi kekosongan. Untuk saat ini stok beras medium lebih banyak dimiliki pihaknya, lantaran harganya lebih murah. “Sekarang itu beras medium untuk agen mitra hanya Rp 8.500 per kilogram. Jadi, masih bisa mendapatkan untung Rp 1.000 untuk dijual kembali,” ucapnya.
Sementara itu, untuk komoditi lainnya seperti minyak goreng juga memiliki stok yang cukup untuk kebutuhan di Tarakan. Apalagi pada akhir September lalu, terdapat tiga kontainer yang membawa minyak goreng ke Tarakan.
“Dengan masuknya minyak goreng ini maka cukup sampai beberapa bulan ke depan. Jadi di awal Oktober sudah ready. Dua kontainer berisi 15.600 liter sedangkan kontainer ketiga sebanyak 19.900 liter,” sebutnya.
Rencananya, Bulog akan melakukan pasar murah di akhir tahun. Sehingga, produk seperti beras dan minyak goreng ini akan menjadi salah satu komoditi pasar murah di akhir tahun. Terlebih lagi dari pasar murah yang sedang digelar saat ini, masyarakat meminta adanya pasar murah di akhir tahun. Kebutuhan yang dibeli dalam pasar murah sekarang ini hanya bisa bertahan dalam beberapa hari saja.
“Sudah kami sampaikan kepada Kabag Ekonomi (Pemkot Tarakan), kalau bisa setelah kegiatan pasar murah ini selesai, akan dilakukan evaluasi hasilnya seperti apa dan akan disampaikan,” bebernya.
Sedangkan stok gula saat ini ada sebanyak 25 ton dan akan masuk lagi sebanyak 50 ton dalam waktu dekat. Kebutuhan gula sebulan, ia perkirakan mencapai 50 ton. Gula ini siap di kantor Bulog, namun untuk harga dan permintaan biasanya tinggi di momen tertentu, misalnya menjelang hari raya keagamaan.
“Tapi ada di waktu tertentu, 25 ton saja tidak habis. Karena memang di Tarakan ini banyak distributor gula. Sebenarnya untuk minyak goreng ini juga banyak, cuma minyak goreng yang murah itu tidak ada. Kalau gula pasir harganya hampir sama dengan di pasaran. Harga eceran tertinggi (HET) sebelumnya Rp 12.500 sekarang sudah Rp13.500,” tutupnya. (zar/eza)