Harga Cabai di Kabupaten Ini Naik Signifikan

- Sabtu, 8 Oktober 2022 | 10:54 WIB

Harga cabai rawit, cabai keriting dan cabai besar saat ini mengalami kenaikan yang signifikan. Cabai rawit naik menjadi Rp 100 ribu, cabai besar Rp80 ribu dan cabai keriting Rp 90 ribu per kilogramnya.

Pihak Disperindagkop Tana Tidung selalu update harga-harga kenaikan bahan pangan yang ada di Pasar Induk Imbayud Taka. 

Kepala Disperindagkop Tana Tidung, Hardani Yusri mengatakan,bahwa harga cabai rawit di Pasar Induk Imbayud Taka saat ini naik menjadi Rp 100 ribu yang semula hanya di angka Rp80 ribu per kilogramnya.

“Berapa minggu lalu sempat naik juga di angka Rp120 ribu, tapi turun di angka Rp80 ribu. Sekarang naik lagi menjadi Rp100 ribu ini signifikan naiknya,” kata Hardani Yusri.

Katanya, bukan hanya cabai rawit yang mengalami kenaikan harga. Tetapi juga harga cabai lainnya pun mengalami kenaikan, seperti cabai besar dan cabai keriting. 

Harga cabai besar dan cabai keriting masing-masing naik Rp 10 ribu. Dari harga cabai besar yang sebelumnya Rp 70 ribu, kini menjadi Rp 80 ribu per kilogram.

Begitu pula dengan harga cabai keriting, yang semula Rp 80 ribu, saat ini naik menjadi Rp 90 ribu per kilogram.

“Ada beberapa saja yang mengalami kenaikan, sedangkan untuk harga bahan pokok lainnya itu terpantau masih stabil,” jelasnya.

Sedangkan untuk harga telur turun harga menjadi Rp 65 ribu sepiring. Yang sebelumnya masih Rp 68 ribu per piring.

Sebelumnya Sekretaris Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kabupaten Tana Tidung, Rahmawani juga mengatakan bahwa di KTT masih mengandalkan pasokan kebutuhan dari daerah luar.

“Masih didatangkan dari luar daerah, seperti Bulungan, Berau dan juga Malinau, karna masih kurangnya produk lokal sehingga kita masih ambil dari luar,” ujar Rahmawani.

Ia menyebutkan, kendalanya di Kabupaten Tana Tidung ialah petani yang ada masih belum bisa memenuhi kebutuhan untuk Tana Tidung.

“Jumlah petani dan lahan pertanian kita juga kan kurang, makanya stok-stok kebutuhan pangan sebagian besar masih kita datangkan dari luar,” jelasnya.

Menurutnya, saat ini padi merupakan komoditas pertanian yang cukup sering diproduksi, hanya saja tidak dapat memenuhi di Tana Tidung karena masih kurang.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Eks Ketua KPU Kaltara Bulat Maju Pilkada Bulungan

Jumat, 12 April 2024 | 11:00 WIB

Bupati Bulungan Ingatkan Keselamatan Penumpang

Kamis, 11 April 2024 | 16:33 WIB

Ada Puluhan Koperasi di Bulungan Tak Sehat

Sabtu, 6 April 2024 | 12:00 WIB
X