Satu unit rumah yang berada di Jalan Anggrek, Gang Bintang RT. 14 Kelurahan Karang Anyar tertimbun longsor saat hujan Hujan dengan intensitas tinggi, terjadi sekitar pukul 23.45 WITA, hingga subuh Senin (26/9). Rumah yang Hasnah mengalami kerusakan parah di bagian kamar hingga ke ruang tengah.
Hasnah mengatakan kejadian longsor tersebut terjadi sekitar jam 01.51 WITA. Saat hujan deras menguyur Tarakan, ia kemudian mendengar suara reruntuhan yang cukup kuat. “Saya pikir barang di belakang rumah. Saat saya keluar dari kamar, belum lihat tanah sudah masuk. Tapi lemari tergeser, saya cek ternyata kamar sudah ambruk,” ujarnya, Senin (26/9).
Dilanjutkannya, tanah longsor dengan mudah masuk ke dalam rumahnya lantaran antara tanah dan ruang tengah hanya dibatasi triplek. Usai tanah mulai masuk ke dalam rumahnya, ia kemudian membangunkan ketiga orang anaknya. Untuk kamar yang tertimbun tanah longsor, biasanya ditempati ketiga anaknya yang berusia 9 tahun, 6 tahun dan 5 tahun atau keluarga yang menginap.
“Karena suami saya dinas ke Tana Tidung jadi anak saya tidur di kamar saya. Anak kan masih kecil semua, jadi kami lebih sering bergabung bersama tidurnya,” ucapnya.
Ia mengungkapkan, kamar yang tertimbun tanah longsor berisikan tempat tidur dan lemari pakaian anak-anak. Televisi yang ada di ruang tengah ikut terjatuh, terdorong dinding setelah lemarinya ambruk. Akibat kejadian tersebut, salah satu anaknya sempat shcok saat melihat tanah longsor sudah masuk ke dalam rumahnya. “Kami mau mengungsi tempat neneknya tapi kondisi masih hujan deras dan guntur. Jadi, saya pun hanya bisa peluk anak saja,” bebernya.
Diketahui, di belakang rumah milik Hasnah terdapat bukit yang sebelumnya ada pohon besar. Namun saat kejadian pohon tersebut sudah ditebang. Bahkan di atas bukit terdapat rumah warga juga. Sebelum pembangunan rumah di atas bukit, rumahnya masih aman. Namun, setelah rumah diatas gunung dibangun pada awal tahun 2021, tanah mulai turun.
“Sudah saya sempat lapor RT dan dari pihak Kelurahan akhirnya dibuatkan sering dari karung berisi pasir. Tapi mungkin karena hujan terus, akibatnya seperti ini,” ucapnya.
Ia pun berharap pemerintah daerah bisa memberikan bantuan, apalagi rumahnya mengalami kerusakan yang cukup parah. “Saya pun tidak bisa tinggal dulu dirumah ini, harus ada perbaikan banyak,” pungkasnya.
Ketua Logistik Relawan Bencana Kota Tarakan, Rahmat mengatakan pihaknya mendapatkan informasi terjadinya tanah longsor sekitar pukul 07.15 WITA. Kondisi di lapangan, sebagian rumah masih tertimbun longsor dan bercampur dengan barang milik pemilik rumah sedangkan dinding roboh.
“Tanah dan barang pemilik rumah menumpuk. Ada kayu besar, masih mau kami keluarkan. Unsur yang terlibat, dari kami, BPBD, PDAM dan warga sekitar membantu. Kendala pengerjaan masalah suplai air yang menunggu ditambah kayu besar di sekitar dinding warga,” singkatnya. (zar/lim)