TARAKAN - Hujan dengan intensitas tinggi diprediksi akan menguyur beberapa daerah di Kaltara, termasuk Kota Tarakan. Untuk itu, pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sudah mengeluarkan imbauan agar masyarakat Tarakan yang berada di tempat tinggal rawan longsor dan di daerah gunung agar berhati-hati. Jika terjadi hujan deras. Kejadian tanah longsor pun sudah didapati terjadi pada Senin (26/9) dini hari dan satu unit rumah mengalami kerusakan yang cukup parah.
Kepala BPBD Tarakan, Yonsep menyebutkan, ada beberapa titik yang menjadi perhatian dimungkinkan terjadi longsor saat hujan deras menguyur, seperti di daerah Kelurahan Karang Anyar dan Kelurahan Kampung Satu Skip. “Masyarakat harus lebih waspada dan kalau bisa untuk mengungsi ke tempat lebih aman untuk jangka pendeknya. Apalagi informasi dari BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika), dalam tiga hari kedepan ini curah hujannya cukup tinggi,” sebutnya, Senin (26/9).
Ia menambahkan, masyarakat yang tinggal di daerah rawan longsor harus bisa memahami kondisi gawat darurat saat cuaca buruk. Selain tanah longsor, masyarakat juga diharapkan untuk mewaspadai banjir yang saat ini masih menjadi permasalahan di Tarakan. Pemukiman penduduk di wilayah pesisir, terutama di daerah bersebelahan dengan sungai juga menjadi rawan banjir saat ini. “Kalau hujan deras masyarakat tidak kaget dengan kondisi yang akan terjadi. Karena, kalau hujan ada dua hal yang paling diwaspadai, longsor dan banjir,” tegasnya.
Banjir dipastikan akan terjadi saat hujan deras, bersamaan dengan air pasang tinggi. Untuk kondisi banjir di Tarakan, didapati merupakan genangan tetap sementara dan dimungkinkan akan berhadapan dengan pasang surutnya air laut. Maka dari itu, apabila air pasang cukup tinggi dan hujan deras menguyur, maka masyarakat yang ada di daerah sering banjir diharapkan bisa lebih waspada. “Berdasarkan pantauan kami, saat terjadi hujan malam tadi (kemarin) air langsung surut. Memang dikhawatirkan begitu air pasang mulai, hujan turun berjam-jam, itu jadi masalah. Harus diwaspadai,” bebernya.
Terkait bantuan untuk warga yang terdampak bencana longsor, saat ini BPBD memiliki stimulan. Namun, hanya berupa bahan bangunan, salah satunya kayu. Pihaknya juga berkoordinasi dengan lintas organisasi perangkat daerah (OPD) yang lain, seperti Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) untuk membantu yang sifatnya permanen. “Untuk antisipasi terjadi longsor susulan, kami sudah berikan terpal untuk menutupi bagian tanah yang dimungkinkan longsor. Kemudian karung untuk diisi tanah dan disusun lagi, sebagai langkah sementara,” ujar Yonsep.
Forecaster BMKG Tarakan, Ida Bagus saat dikonfirmasi mengungkapkan, pihaknya mengeluarkan peringatan dini cuaca di wilayah Kaltara hingga tiga hari kedepan. Untuk hari ini (27/9, potensi hujan sedang hingga lebat disertai kilat dan petir maupun angin kencang pada sore dan malam hari di wilayah Sei Manggaris, Sekatak, Tulin Onsoi, Tana Lia, Tarakan, Bunyu, Lumbis, Malinau Selatan, Malinau Selatan Hilir, Peso Hilir, Sembakung Atulai, Tanjung Palas Timur, Tanjung Palas Utara, Nunukan, Tanjung Selor dan sekitarnya.
Kemudian pada Rabu (28/9), potensi yang sama di waktu siang hingga dinihari di wilayah Pujungan, Lumbis Hulu, Sei Manggaris, Sesayap, Sungai Boh, Tulin Onsoi, Malinau, Tana Tidung, Lumbis Ogong, Tana Lia, Bunyu, Lumbis, Malinau Selatan, Malinau Selatan Hilir dan Hulu, Peso Hilir, Sembakung Atulai, Tanjung Palas Utara, Nunukan, Tanjung Selor, Krayan, Krayan Selatan, Lumbis Pansiangan, Peso dan sekitarnya. “Bagi masyarakat yang wilayahnya masuk dalam peringatan dini, dimohon untuk waspada terhadap adanya potensi cuaca ekstrem seperti hujan sedang, lebat yang disertai kilat, petir dan angin kencang,” singkatnya. (zar/lim)
