Stok Tersedia dan Terjangkau, Pemkab Bulungan Klaim Inflasi Bisa Dikendalikan

- Selasa, 27 September 2022 | 12:30 WIB

TANJUNG SELOR - Pemkab Bulungan mengklaim angka inflasi di Bumi Tenguyun telah terkendali. Hal itu dapat dilihat dari ketersediaan stok dan harga yang relatif terjangkau. Sebelumnya, Tanjung Selor masuk lima daerah kabupaten/kota yang menjadi penyumbang tertinggi terhadap inflasi secara nasional, sebesar 7,4 persen.

Bupati Bulungan, Syarwani mengatakan, berdasarkan pemantauan ketersediaan stok dan harga komoditas di pasaran, Pemkab Bulungan mengklaim angka inflasi sudah terkendali. "Untuk sembako (sembilan bahan pokok) sejauh ini masih relatif aman dan terjangkau," kata Syarwani kepada Radar Kaltara, Senin (26/9).

Sebelumnya, Pemkab Bulungan juga telah melakukan operasi pasar untuk mengendalikan inflasi di daerah. Pelaksanaan yang sama juga akan digelar pada momen Hari Ulang Tahun (HUT) ke-232 Kota Tanjung Selor dan ke-62 Kabupaten Bulungan. "Insyaallah, momen HUT Tanjung Selor dan Bulungan kita akan kembali melakukan operasi pasar untuk mengendalilan inflasi di daerah," ungkapnya.

Menurutnya, ketersediaan stok dan harga inilah yang kerap memicu kepanikan masyarakat. "Kalau ketersediaan stok terbatas otomatis harga naik. Hal inilah yang memicu kepanikan masyarakat," bebernya.

Karena itu, pemerintah akan terus melakukan pemantauan ketersediaan stok maupun harga sembako di pasaran. "Sekarang ini kita harus mengantisipasi peningkatan angka inflasi pada momen Natal dan Tahun Baru (Nataru)," ungkapnya.

Menurutnya, momentum Nataru ini bisa memicu potensi kenaikan angka inflasi di daerah. Karena itu, organisasi perangkat daerah (OPD) teknis diminta untuk terus melakukan pemantauan stok dan harga di pasaran. "Jangan sampai ada komoditas yang tidak tersedia," bebernya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (Disperindagkop dan UMKM) Bulungan, Muhammad Zakaria mengatakan, untuk ketersediaan stok sembako di tingkat distributor sejauh ini dipastikan masih tersedia. "Sekarang ini hampir semua komoditas didatangkan dari luar daerah. Hal ini juga menjadi persoalan karena biaya pengiriman naik seiring penyesuaian harga BBM," ungkapnya.

Namun demikian, Disperindagkop dan UMKM tetap mengimbau kepada seluruh distributor maupun pengecer untuk tidak untuk tidak mengambil keuntungan berlebihan. "Setiap hari pemantauan stok dan harga akan terus kita lakukan," tegasnya.

Sejauh ini, kata dia, harga beberapa komoditas di pasaran sudah berangsur turun. Untuk cabai dari Rp 70 ribu per kilogram (kg) turun menjadi Rp 60 ribu per kg. "Harga telur turun dari Rp 63 ribu per piring menjadi Rp 60 ribu per piring," ungkapnya.

Hal berbeda justru terjadi pada komoditas harga daging ayam yang mulai merangkak naik dari Rp 43 ribu per kg menjadi Rp 50 ribu per kg. "Kalau daging ayam ini memang banyak didatangkan dari Berau. Nah, disana harga memang lagi naik," pungkasnya. (*/jai/eza)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Data BPS Bulungan IPM Meningkat, Kemiskinan Turun

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:00 WIB

Ombudsman Kaltara Soroti Layanan bagi Pemudik

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:30 WIB

Harus Diakui, SAKIP Pemprov Kaltara Masih B Kurus

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Penanganan Jalan Lingkar Krayan Jadi Atensi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Jalan Penghubung di Krayan Ditargetkan Maret Mulus

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:50 WIB

3.123 Usulan Ditampung di RKPD Bulungan 2025

Selasa, 26 Maret 2024 | 07:00 WIB

Anggaran Rp 300 Juta Untuk Hilirisasi Nanas Krayan

Senin, 25 Maret 2024 | 18:45 WIB
X