PAD Sektor Perikanan di Kaltara Jadi Atensi

- Jumat, 23 September 2022 | 13:08 WIB
ilustrasi
ilustrasi

Pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor perikanan di Kalimantan Utara (Kaltara) yang belum terserap optimal oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara menjadi atensi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltara.

Wakil Ketua I DPRD Kaltara, Andi Hamzah mengatakan, pendapatan dalam bentuk retribusi dari sisi produksi perikanan di provinsi ke-34 ini perlu dikelola secara optimal. Artinya, harus ada pemasukan yang bisa didapatkan dari sektor ini.

“Kan selama ini dibawa ke luar, ke Surabaya. Lalu Surabaya yang mengekspor. Kemudian ada juga yang dibawa ke Tawau (Malaysia),” ujar Andi Hamzah saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemprov Kaltara beberapa hari lalu.

Dalam hal ini, Politisi Partai Gerindra tersebut menanyakan apa saja yang sudah dilakukan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kaltara untuk mengelola sumber pendapatan ini guna menambah PAD Pemprov Kaltara.

Menurutnya, permasalahan ini sudah berjalan puluhan tahun. Seharusnya, sejak Kaltara berdiri, sudah ada upaya dan hasil positif yang masuk ke Pemprov Kaltara dalam bentuk PAD. “Inikan belum terjadi sampai hari ini. Artinya, sayang sekali potensi daerah yang melimpah ini kalau pemerintah daerah tidak mendapatkan apa-apa,” tuturnya.

Oleh karena itu, pihaknya dari legislatif mendorong Pemprov Kaltara melalui DKP untuk mengejar peningkatan pendapatan daerah dari sektor perikanan. Menyikapi hal itu, Kepala DKP Kaltara, Rukhi Syayahdin mengatakan, untuk meningkatkan PAD, pihaknya baru dalam tahap melaksanakan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 11 dan 12 Tahun 2019. “Dalam hal ini kita baru melaksanakan dalam tahap perizinan,” kata Rukhi.

Adapun saat ini pihaknya sedang mengupayakan untuk pengembangan laboratorium. Karena saat ini pihaknya masih terus berupaya untuk membangun laboratorium perikanan Kaltara dapat bersaing dengan yang ada di Kota Tarakan.

“Ini salah satu upaya kita untuk meningkatkan PAD Kaltara dari sektor perikanan. Tapi untuk saat ini laboratorium masih dikuasai oleh Kota Tarakan. Kita upayakan ke depan kita bisa mengambil peran itu,” ujarnya. (iwk/eza)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X