Ratusan masyarakat Pantai Amal menggelar aksi turun ke jalan dan sempat memblokade jalan lantaran adanya pembangunan yang dilakukan di Bumi Perkemahan oleh TNI AL Lantamal XIII Tarakan. Aksi tersebut didasari oleh adanya sengketa di lahan yang dibangun aset TNI Angkatan Laut (AL) tersebut.
Salah satu pemilik lahan di wilayah tersebut, Faidah menerangkan, pihaknya turun ke jalan lantaran dilarang masuk oleh TNI AL untuk memastikan lahan mereka. Hal itu lantaran ia menerangkan adanya lahan warga lainnya yang diklaim masuk wilayah TNI AL. Bahkan ia membeberkan dirinya sempat didorong TNI AL hingga tersungkur. Karena kejadian tersebut membuat layar telepon genggam miliknya retak.
“Kami mau masuk tidak dibolehkan, padahal kami mau melihat tanah kami. Karena warga lainnya, tanahnya ada yang diambil Angkatan Laut. Saya sempat didorong sampai jatuh, ini HP saya layarnya retak karena tadi,” ungkap Faidah menunjukan telepon genggam miliknya.
Sementara itu, saat Radar Tarakan mencoba mengonfirmasi TNI AL, belum dapat memberikan keterangan. Salah satu personel TNI AL yang enggan disebutkannya menerangkan jika pihaknya belum dapat memberikan keterangan, karena Danlantamal masih berada di luar kota dan baru dapat memberikan keterangan setelah tiba di Kota Tarakan.
“Kami belum bisa memberi keterangan apapun, Wadanlantamal juga belum bisa nanti saja setelah Danlantamal kembali ke Tarakan,” ungkapnya. (*)