Stok BBM Ludes, Aktivitas Masyarakat Krayan Selatan Lumpuh

- Kamis, 22 September 2022 | 09:28 WIB
AMBRUK: Kondisi jalan penghubung antar kecamatan usai longsor. Hal ini membuat kebutuhan BBM untuk masyarakat tidak dapat terpenuhi. FOTO: CAMAT KRAYAN SELATAN
AMBRUK: Kondisi jalan penghubung antar kecamatan usai longsor. Hal ini membuat kebutuhan BBM untuk masyarakat tidak dapat terpenuhi. FOTO: CAMAT KRAYAN SELATAN

Tanah longsor yang terjadi di Kecamatan Krayan Selatan membuat jalan penghubung antara kecamatan terputus. Imbasnya, distribusi bahan bakar minyak (BBM) dari Kecamatan Krayan menuju Krayan Selatan terhambat.

Camat Krayan Selatan Oktavianus Ramli menyampaikan saat ini stok BBM untuk masyarakat menipis. Sehingga, aktif masyarakat terancam lumpuh akibat tidak ada BBM. “Kalau untuk kendaraan pribadi seperti motor dan mobil tidak ada. Kosong sama sekali. Ya aktivitas lumpuh,” ucap Oktavianus kepada Radar Tarakan, Selasa (20/9).

Karena kondisi ini pihaknya sudah melayangkan permintaan agar kepada pemilik SPBU di Long Layu, Krayan Selatan pasca kejadian tanah longsor pada awal September lalu. Namun, sejauh ini belum ada tindak lanjut dari permintaan yang dilayangkan. “Kita hubungi terus pemilik SPBU. Alasan longsor. Tetapi, kenapa PLN bisa memasok BBM ke Krayan Selatan. Kalau ada upaya mau ke sana bisa seperti PLN. Ini darurat jika tidak dilayani kasihan masyarakat,” jelasnya.

Baginya, dengan situasi yang terjadi saat ini seharusnya pihak SPBU dapat memberikan bantuan kepada masyarakat untuk pemenuhan kebutuhan BBM. Apalagi, sebelum terjadi longsor kuota BBM untuk masyarakat Krayan Selatan terbilang minim.

Sehingga, pertanyaan datang dari masyarakat. Mengapa kuota untuk SPBU jumlah lebih sedikit dibandingkan dengan APMS yang lebih banyak.

“Jumlah tidak cukup 1 ton. Biasanya 800 liter kadang juga 600 liter. Jika dibagi ke masyarakat yang punya kendaraan motor sekira 2 ribu unit. Jika dibagi perorangan paling setengah liter seminggu,” rinciannya.

Dan saat ini untuk memenuhi kebutuhan masyarakat BBM didatangkan dari Bario, Serawak, Malaysia. Dengan jarak tempuh hingg puluhan kilo meter melewati hutan. Sehingga, harga juga naik. “Harganya (BBM) bisa sampai Rp 40 hingga 50 ribu rupiah. Cara bawanya dengan digendong. Waktu juga juga bisa satu hari itu,”

Sementara, untuk kebutuhan BBM industri seperti PLTD milik PLN sejauh ini terbilang aman. Sebab, sebelum pasokan kembali didatangkan sekitar 1 ton.

“Jadi BBM untuk PLN sementara aman. Kemarin, mereka mendatangkan BBM. Jadi pakai selang di ujung jalan longsor dari arah Krayan menuju ujung jalan Krayan Selatan. Jadi sempat dipasok 1 ton BBM,” pungkasnya. (akz/lim)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Data BPS Bulungan IPM Meningkat, Kemiskinan Turun

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:00 WIB

Ombudsman Kaltara Soroti Layanan bagi Pemudik

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:30 WIB

Harus Diakui, SAKIP Pemprov Kaltara Masih B Kurus

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Penanganan Jalan Lingkar Krayan Jadi Atensi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Jalan Penghubung di Krayan Ditargetkan Maret Mulus

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:50 WIB

3.123 Usulan Ditampung di RKPD Bulungan 2025

Selasa, 26 Maret 2024 | 07:00 WIB

Anggaran Rp 300 Juta Untuk Hilirisasi Nanas Krayan

Senin, 25 Maret 2024 | 18:45 WIB
X