Dinas Perhubungan (Dishub) Bulungan memindahkan empat unit warning light (lampu peringatan) dari Tanjung Selor ke Tanjung Palas. Pemindahan itu dilakukan karena ada beberapa ruas jalan yang dinilai rawan kecelakaan.
Bupati Bulungan Syarwani mengatakan, berdasarkan informasi dari Dishub Bulungan saat ini telah dilakukan pengalihan sebanyak empat unit warning light yang ada di Tanjung Selor ke wilayah Tanjung Palas. “Empat unit warning light yang dialihkan ke Tanjung Palas ini dipasang di titik yang dinilai rawan kecelakaan,” kata Syarwani kepada Radar Kaltara, Selasa (20/9).
Adapun, titik yang dinilai rawan, yakni ruas Jalan Pangeran, Kasimudin, Padat Karya dan jembatan penyeberangan Tanjung Selor-Tanjung Palas. Sebelumnya, alat pemberi isyarat lalu lintas terpasang di beberapa titik di Tanjung Selor. “Sebelumnya empat unit warning light ini terpasang di beberapa titik di jalan protokol Tanjung Selor,” bebernya.
Namun, karena sudah tidak efektif akhirnya warning light dialihkan ke Tanjung Palas. Sebab, di wilayah Tanjung Selor sudah terpasang traffic light (lampu lalu lintas). “Iya, kalau digunakan di Tanjung Selor sudah tidak efektif lagi. Karena sekarang ini sudah ada traffic light,” ungkapnya.
Dalam hal ini, Syarwani menegaskan bahwa warning light yang dipindahkan merupakan aset Pemkab Bulungan. Pengalihan ini dinilai penting sebagai upaya untuk meningkatkan keselamatan bagi pengguna jalan.
Sementara itu, Kepala Dishub Bulungan Khairul menambahkan, saat ini Dishub Bulungan telah mengusulkan pembangunan traffic light kepada Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI. “Usulan sudah kami ajukan ke kementerian dan kami terus berkomunikasi dengan Pemerintah melalui Kemenhub,” ungkapnya.
Traffic light yang diusulkan ke Kemenhub akan dipasang di wilayah Tugu Cinta Damai, Jalan Katamso, Durian dan Sabanar Baru. “Traffic light yang diusulkan ini model baru. Karena yang lama sudah tidak diproduksi lagi. Sehingga harus ada peremajaan lagi,” jelasnya.
Selain traffic light, Dishub Bulungan juga mengusulkan area traffic control system (ATCS) atau sistem pengendalian lalu lintas yang berbasis teknologi informasi. “Kami juga mengusulkan untuk kelengkapan jalan. Yakni, rambu anak sekolah dan marka jalan,” ujarnya.
Nantinya, untuk pengembangan traffic light akan dilengkapi dengan area control system (ACS). Sehingga, pengendara dapat di pantau melalui CCTV. Yang terpusat pada satu area yang nanti centralnya di Dishub Bulungan. “Kita berharap Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah XVII Kaltimtara menginventarisir usulan tersebut,” harapnya. (*/jai/eza)