Di tengah-tengah kekhawatiran peningkatan inflasi daerah, Pemerintah Kota Tarakan berupaya untuk menstabilkan inflasi. Lantas hal apa saja yang ditempuh pemerintah?
Wali Kota Tarakan, dr. Khairul, M.Kes, mengatakan bahwa inflasi yang terkendali di Tarakan, adalah sebagai upaya bersama dari seluruh instansi yang tergabung dalam Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Tarakan.
“Ini semua berperan dalam menjaga pasokan kebutuhan pokok dan mendasar, termasuk melakukan kerja sama antar daerah untuk memenuhi suplai kebutuhan pokok dan mendasar di Kota Tarakan,” ujar Khairul.
Untuk itu, dalam hal ini lanjut Khairul pihaknya berusaha meningkatkan “urban farming” dengan memanfaatkan ruang kosong untuk ditanami komoditas yang sering berkontribusi cukup besar terhadap inflasi, seperti cabai, bawang, kangkung dan sebagainya.
Tak hanya itu, pihaknya juga berupaya dalam peringkatan subsidi pada nelayan, khususnya nelayan tangkap dan petani agar dapat berproduksi dengan baik khususnya alat tangkap, pupuk, jaminan kesehatan dan kecelakaan kerja. Sehingga diharapkan akan mengurangi biaya produksi yang dapat menjaga stabilitas harga.
Lebih lanjut dikatakan Khairul, pihaknya juga berupaya dalam peningkatan kerja sama antar daerah, terutama daerah penghasil kebutuhan pokok masyarakat Tarakan, sehingga dapat menjamin pasokan kebutuhan pokok masyarakat Tarakan.
“Tapi kami juga meningkatkan inspeksi mendadak (sidak) ke pasar dan gudang-gudang untuk menghindari penimbunan kebutuhan pokok dan permainan harga. Kemudian berkoordinasi dengan Pemerintah pusat dan maskapai serta BUMN agar meningkatkan jumlah armada kapal laut dan udara, sehingga dapat menurunkan harga tiket, yang selama ini juga menjadi salah satu penyumbang inflasi Kota Tarakan yang cukup tinggi,” jelas nantan sekretaris kota Tarakan ini.
Upaya terakhir, lanjut Khairul ialah meningkatkan monitoring harga-harga khususnya kebutuhan pokok, sehingga dapat melakukan deteksi dini jika mulai ada pergerakan kenaikan harga-harga serta melakukan langkah-langkah penanganannya. (shy/lim)