Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Alam Tarakan menargetkan Embung Indulung segera menyuplai kebutuhan air baku. Ini setelah Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyanggupi instalasi listrik untuk kebutuhan pompa. Direktur PDAM Tirta Alam, Iwan Setiawan mengatakan, PLN telah menyelesaikan instalasi jaringan listrik pada 28 Agustus.
“Sesuai janji PLN, tanggal 2 Juli itu kami sudah bayar uang jaminan pemasangan sekitar Rp 1,8 miliar. Kami berharap ujicoba operasional nanti tidak mengalami kendala seperti pipa bocor atau kerusakan,” ujarnya, Kamis (8/9).
Uji coba dimaksudkan untuk mendeteksi hal-hal yang mengganggu operasional nantinya.
Air baku di Embung Indulung dapat dikirim ke Instalasi Pengolahan Air (IPA) Binalatung di Kelurahan Kampung Satu Skip melalui pemipaan sepanjang kurang lebih 8 kilometer dengan volume 150 liter per detik.
“Mudahan lancar tanpa hambatan, kami akan mulai mengoperasikan pompa air tersebut. Ini merupakan bagian dari solusi jangka pendek yang dilakukan Perumda Tirta Alam Tarakan untuk mengatasi persoalan air bersih di Tarakan Timur dan Tarakan Tengah apabila Embung Binalatung mengalami kekeringan dampak tidak turun hujan,” jelasnya.
Adapun IPA Kampung Satu Skip saat ini masih memproduksi 60 liter per detik dari kapasitas maksimal 225 liter per detik.
Jika Embung Indulung diaktifkan maka akan bertambah suplai 150 liter per detik sehingga bisa memproduksi 210 liter per detik.
“Pemasangan pompa di Embung Indulung sebenarnya sudah lama rampung dikerjakan sejak beberapa waktu lalu. Tapi karena belum tersedianya listrik, pompa tidak bisa difungsikan,” tukasnya.
Pemasangan instalasi listrik harus menunggu lebih dari 1,5 tahun lamanya.
“Saat ini Indulung mempunyai 3 pompa yg mampu mengirim air baku 150 liter per detik ke IPA Kampung Satu Skip sejauh 8 kilometer. Ini adalah solusi jika Embung Binalatung kering yang mengakibatkan suplai air bersih ke Tarakan Timur dan sebagian Tarakan Tengah terganggu,” tukasnya. (*/zac/lim)
