TARAKAN – Warga di Tarakan sempat mengalami kesulitan akan kebutuhan kambing. Harga pun sempat melonjak. Namun saat ini harga perlahan turun.
Kepala Dinas Peternakan Pertanian dan Pangan (Disnaktangan) Taralan, Elang Buana mengatakan bahwa adanya surat edaran karantina wilayah dari Gubernur Kaltara guna mencegah adanya penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan di Kaltara, membuat stok kambing di Tarakan terbatas.
"Alhamdulillah sudah beberapa hari ini dicabut (edaran lockdown) sehingga kambing sudah bisa masuk kembali ke Tarakan," tutur Elang, Rabu (17/8).
Adapun kambing yang tiba di Tarakan didatangkan dari Palu, Tolitoli dan Gorontalo dan telah melalui proses pemeriksaan PMK hingga dipastikan keamanannya. "Sebetulnya lockdown itu dicabut sudah lama. Tapi penandatanganannya yang baru dilakukan. Jadi karantina di Gorontalo, Palu dan Toli-Toli belum mau mengeluarkan (kambing). Walaupun disini sebenarnya sudah tidak masalah karena sudah melalui pemeriksaan di sana (Sulawesi)," jelas Elang.
Untuk itu dalam hal ini stok kambing di Tarakan tengah terbilang aman. Apalagi sebelumnya di pasar hewan stok kambing sempat kosong namun telah terisi penuh.
"Harga kambing masih sedikit tinggi karena kemarin sempat langka. Tapi sudah mulai turun," tuturnya.
Untuk diketahui sebelumnya harga kambing satu ekornya mencapai Rp 4.000.000 namun kini Rp 3.000.000 per ekor.
"Tergantung sih ya harganya (kambing). Karena itu berdasarkan bentuk tubuh kambing. Dulu sempat Rp 4.000.000 tapi sekarang ada yang Rp 3.000.000 bahkan ada yang Rp 2.500.000 yang ukuran kecil. Naiknya (harga kambing) kemarin itu ya karena kelangkaan kan," pungkasnya. (shy/lim)
