TANJUNG SELOR – Tak hanya di wilayah proyek strategis nasional (PSN) pada pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Sungai Kayan di Kecamatan Peso, Bulungan, pembangunan pasar diketahui ke depan bakal menyasar ke wilayah PSN lainnya dalam wilayah di KIPI Tanah Kuning-Mangkupadi, Kecamatan Tanjung Palas Timur.
Hal ini pun dibenarkan Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) dan UMKM Kabupaten Bulungan Zakaria kepada Radar Kaltara, Kamis (11/8). Namun, kata Zakaria, pembangunan di wilayah KIPI Tanah Kuning-Mangkupadi ini rencana sepenuhnya dianggarkan melalui dana alokasi khusus (DAK), dengan target pada tahun depan, setelah usulan yang diajukannya diterima atau disetujui pemerintah pusat. "Saat ini kami berharap ke depan bisa diakomodir. Usulan jelasnya sudah kami lakukan sesuai mekanisme yang ada," ujar pejabat yang ramah dan murah senyum ini.
Rencana pembangunan pasar di wilayah KIPI Tanah Kuning-Mangkupadi ini nantinya secara fisik bangunan sama dengan pasar di Desa Bumi Rahayu, Tanjung Selor. Dikarenakan pada usulan ini dua wilayah itu yang menjadi prioritas terlebih dahulu. "Tapi untuk kesamaan bentuk bangunan pasar ini secara nasional. Artinya semua yang dibangun melalui usulan DAK, desain bakal sama," jelasnya.
Meski begitu, Zakaria berharap agar nantinya desain ini dapat disesuaikan. Khususnya mengenai luas lapak pedagang agar tidak terlalu sempit seperti pembangunan pasar sebelumnya. Sebab hal ini menjadi keluhan tersendiri dari pedagang. "Tapi, hal utama lainnya yang perlu kami tekankan di sini jangan sampai setelah adanya pasar nanti justru mangkrak. Sehingga sejak dini kami terus ingatkan ke masyarakat calon pedagangnya," ucapnya.
Zakaria mengatakan ke depan wilayah itu menjadi salah satu area yang dianggap bakal menjadi pusat keramaian. Oleh karenanya pemerintah sejak dini patut menyiapkan pasar. "Jelasnya, adanya pasar ini ke depan dapat menggerakkan laju perputaran perekenomian," ungkapnya.
Untuk tahap awal pembangunan pasar dibutuhkan luasan lahan sekira 25 x 50 meter. Lahan itu nantinya tak hanya sekadar untuk pembangunan fisik pasar. Melainkan penunjang pembangunan lainnya seperti tempat parkir dan lainnya. (dni/ash)