1.578 Babi Ternak di Malinau Mati, Ini Penyebabnya…

- Jumat, 12 Agustus 2022 | 10:45 WIB
BENTUK IMUNITAS: Petugas Dinas Pertanian Malinau memberikan vitamin kepada babi ternak. (HADI ARIS ISKANDAR/RADAR TARAKAN)
BENTUK IMUNITAS: Petugas Dinas Pertanian Malinau memberikan vitamin kepada babi ternak. (HADI ARIS ISKANDAR/RADAR TARAKAN)

Selama Januari-April 2022, Dinas Pertanian Kabupaten Malinau telah menerima laporan kematian babi ternak di Bumi Intimung sebanyak 1.578 ekor.
Kematian babi ini disebabkan African Swine Fever (ASF).

ASF adalah penyakit pada babi yang sangat menular dan dapat menyebabkan kematian hingga 100 persen atau sulit diobati.

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan pada Dinas Pertanian Malinau melalui Kepala Seksi Kesehatan, Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, drh. Roselia Augusta Da Silva Cardoso mengatakan, tidak menutup kemungkinan data kematian babi bertambah. 

“Karena laporan terakhir adanya kematian babi yang diterima petugas kesehatan hewan bulan April lalu, setelah itu belum ada laporan lagi,” ungkapnya. 

Hanya saja, kata drh. Roselia, saat pemberian vitamin kepada babi ternak yang dilakukan beberapa waktu lalu, secara keseluruhan ternak babi di wilayah pusat Kabupaten Malinau dalam keadaan sehat.

“Tapi juga ada beberapa ternak babi yang terserang penyakit kulit dan cacing. Tapi telah ditangani dengan cara diobati,” tambahnya.

Tujuan pemberian vitamin pada ternak babi untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh atau imunitas, sehingga bisa tahan terhadap serangan penyakit terutama penyakit ASF. (*)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB
X