Distribusi Terhambat, BBM Kembali Langka di Nunukan

- Senin, 8 Agustus 2022 | 09:54 WIB
LANGKA: Terhambatnya distribusi BBM membuat APMS yang ada di Jalan TVRI diserbu pengendara. (ASRULLAH/RADAR TARAKAN)
LANGKA: Terhambatnya distribusi BBM membuat APMS yang ada di Jalan TVRI diserbu pengendara. (ASRULLAH/RADAR TARAKAN)

Proses distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Pulau Nunukan kembali mengalami hambatan. Alhasil, beberapa hari terakhir kelangkaan BBM kembali dirasakan masyarakat.

Bahkan, setiap stok BBM masuk ke APMS antrean panjang sudah terjadi. Tak tanggung-tanggung antrean mengular mencapai 1 kilometer panjangnya.

Seperti yang dirasakan Ahmad (25) warga Sedadap, Nunukan Selatan. Sulitnya mendapatkan BBM sudah dirasakan sejak Kamis, (4/8) hingga saat ini. Kondisi ini diperkuat dengan tidak adanya pedagang bensin eceran atau lebih dikenal bensin botolan (bentol).

“Mulai Kamis itu pedagang bentol sudah tidak ada. Bayangkan, dari Sedadap sampai ke kota tidak ada yang jual. Padahal biasanya ramai,” kisah Ahmad kepada Radar Tarakan, Sabtu (6/8).

Ia mengaku, di beberapa lokasi penjual bentol ada yang ditemukan berjualan. Namun, karena BBM yang ada minim harganya naik hingga Rp 15 ribu perbotol. Padahal, biasanya untuk BBM Jenis Pertalite dijual Rp 10 ribu. Berbeda dengan BBM jenis Pertamax yang harga jualnya Rp 15 ribu sebelum BBM langka.

 

“Mau tidak mau ya dibeli. Karena kerjaan tidak jalan kalau tidak ada bensin. Harga jual naik karena alasan pedagang antre di APMS berjam-jam,” ucapnya.

Dikonfirmasi terkait kelangkaan BBM di Pulau Nunukan, Kabag Ekonomi, Setkab Nunukan Rohadiansyah menyampaikan berdasarkan hasil penelusuran yang dilakukan ke pemilik APMS di Nunukan diketahui proses distribusi BBM terhambat karena armada pengangkut mengalami perbaikan.

“Informasinya ada 1 APMS ada trouble di kapal. Jadi hanya satu kapal yang mengangkut. Kemudian, APMS lainnya sedang update sembari menunggu pengisian BBM. Sementara memang terkendala di kapal,” jelasnya.

Lanjutnya, dari keterangan 2 pemilik APMS yang ada di Nunukan hambatan yang terjadi seperti APMS yang memiliki 2 kapal, semuanya tidak beroperasi. Dan 1 APMS yang memiliki 1 kapal sendang melalui proses update. 

“Jadi yang harusnya 3 kapal yang melayani (dari 2 APMS). Karena 1 kapal perbaikan jadi 1 kapal saja yang melayani. Sementara 1 kapal juga harus harus melayani ke Sebatik, Seimenggaris. Jadi harus bolak-balik. Mereka mengoptimalkan dengan kapal yang ada. Saat ini 2 APMS yang saya tanya apa kendalanya. Informasinya pada 9 atau 11 Agustus semua sudah melayani,” pungkasnya. (akz/har)

 

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Data BPS Bulungan IPM Meningkat, Kemiskinan Turun

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:00 WIB

Ombudsman Kaltara Soroti Layanan bagi Pemudik

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:30 WIB

Harus Diakui, SAKIP Pemprov Kaltara Masih B Kurus

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Penanganan Jalan Lingkar Krayan Jadi Atensi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Jalan Penghubung di Krayan Ditargetkan Maret Mulus

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:50 WIB

3.123 Usulan Ditampung di RKPD Bulungan 2025

Selasa, 26 Maret 2024 | 07:00 WIB

Anggaran Rp 300 Juta Untuk Hilirisasi Nanas Krayan

Senin, 25 Maret 2024 | 18:45 WIB
X