Diambil Kayunya dan Jadi Pemukiman, Kondisi Mangrove Tarakan Mulai Mengkhawatirkan

- Jumat, 29 Juli 2022 | 12:54 WIB
LESTARIKAN: Penanaman mangrove oleh Pemkot Tarakan dan Lantamal di hari peringatan mangrove nasional, Selasa (26/7).(Foto:Ifransyah/Radar Tarakan)
LESTARIKAN: Penanaman mangrove oleh Pemkot Tarakan dan Lantamal di hari peringatan mangrove nasional, Selasa (26/7).(Foto:Ifransyah/Radar Tarakan)

Bertambahnya jumlah penduduk di Bumi Paguntaka, membuat aktivitas masyarakat meningkat. Akhirnya, luas daerah Tarakan yang terbatas ini membuat masyarakat mengambil jalan pintas untuk merusak mangrove dijadikan kawasan permukiman maupun kayu bakar.

Dampaknya kondisi Tarakan kian mengkhawatirkan, apalagi letak strategis Tarakan yang dikelilingi laut sehingga sangat bergantung pada tanaman mangrove agar lahannya tidak tergerus air laut. 

“Kita nggak minta-minta, misalnya terjadi tsunami atau gempa bumi? Kita tidak punya perlindungan karena kita berhadapan dengan laut lepas,” ungkap Wali Kota Tarakan, dr. Khairul, M.Kes,Selasa (26/7).

Sehingga hal ini menurut Khairul sangat berbahaya bagi masa depan pulau, apalagi saat ini Tarakan tengah mengalami abrasi sebab tidak adanya penahan ombak. 

“Mangrove itu fungsinya sebagai penahan ombak. Akhirnya karena nggak ada, menghajar bagian pantai sehingga membuat pulau ini semakin tergerus, ini yang kita khawatirkan,” jelas Mantan Sekretaris Kota Tarakan ini. (*)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X