Setelah proses pencarian lima orang nelayan asal Tarakan yang dikabarkan hilang kontak di perairan Pulau Bunyu pada 3 Juli lalu, akhirnya mereka ditemukan dalam keadaan selamat, setelah terombang ambing di lautan.
Untuk lima nelayan tersebut ditemukan sejauh 36,1 Nautical Mile (NM) dari lokasi kejadian perkara (LKP) di antara perairan Tarakan dan Pulau Bunyu, sekitar pukul 12.15 WITA pada Jumat (8/7).
Salah seorang saksi mata, Arwan mengatakan, di sekitar LKP ditemukannya korban secara bersamaan dilintasi oleh kapal Tug Boat (TB) Berau Coal 59.
Dengan terlihatnya lima orang tersebut bersama dengan kapalnya salah seorang korban dengan sigap langsung melambaikan tangan ke arah kapal untuk meminta pertolongan.
“Salah seorang ABK kapal langsung yang melihat menuju ke perahu korban, berniat untuk menolong. Langsung saja perahu korban diikat di samping kapal. Alhamdulillah semuanya (5 orang korban dalam keadaan selamat saat ditemukan,” tuturnya saat dikonfirmasi.
Setelahnya ABK kapal pun menghubungi pihak Basarnas. “Jadi kami serahterimakan korban sekitar pukul 08.30 Wita. Perahu korban juga ikut dibawa,” ujarnya.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Tarakan Syahril melalui Kasi Operasi dan Kesiapsiagaan, Dede Hariana mengatakan kelima korban sudah ditemukan dalam keadaan selamat di titik koordinat 2°50’00” N 117°33’60” E, jarak dari LKP sejauh 36,1 NM.Salah seorang ABK Tug Boat juga memberitahukan informasi kepada keluarga korban.
“Korban sempat diarahkan ke Tanjung Selor bersama tug boat. Kapal korban juga turut ditarik ke sana. Selanjutnya korban diserahkan kepada pihak keluarga yang bersangkutan yang berada di Tarakan,” kata Dede, Jumat (8/7).
Diketahui tim gabungan pencarian telah menerima laporan keberadaan lima korban pada Kamis (7/7) lalu. “Kamis malam itu kami sudah terima informasi kalau korban sudah ditemukan. Karena cuaca buruk, besok pagi nya baru kami lanjutkan perjalanan. Ternyata benar korban sudah ditemukan dalam keadaan selamat,” ungkapnya.
Setelah msmastikan keberadaan para korban, Basarnas pun menuju ke lokasi untuk melakukan evakuasi dari Tanjung Selor ke Kota Tatakan. Dengan menggunakan armada Rigid Inflatable Boat (RIB) dan 4 orang personel SAR Tarakan.
“Dua personel Bakamla dan keluarga korban turut mencari menggunakan RIB kami. Setelah korban ditemukan,operasi SAR dinyatakan selesai dan diusulkan untuk ditutup. Serta unsur gabungan yang terlibat di kembalikan di kesatuannya masing-masing,” jelasnya. (tuy/ash)