Beberapa hari terakhir kondisi cuaca Kota Tarakan terutama pada malam hari dilanda hujan dengan angin. Hal tersebut, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kota Tarakan mendeteksi bibit siklon 98W dan 97W di perairan Filiphina. Spesifikasi lokasi kedua bibit siklon tersebut berada di perairan Timur Filiphina dan Barat Filiphina.
Forecaster BMKG Tarakan, Raa’ina Farah Nur Annisa menjelaskan, untuk saat ini bibit kedua tersebut tidak berkembang menjadi siklon dan telah menjauhi perairan Indonesia. “Namun siklon 97W sendiri berkembang menjadi siklon tropical depresion di laut Tiongkok Selatan, hampir jam 12 malam waktu Indonesia Tengah itu terdeteksi,” jelasnya.
Raa’ina mengungkapkan saat ini terdapat siklon tropis Cabha 17 yang berada sekitar 445 kilometer dari arah Indonesia. Adapun arah geraknya tersebut telah menjauhi Khatulistiwa ke arah timur laut Indonesia.
“Kalau posisi dari Tarakan itu sekitar 1.540 kilometer di sebelah Utara Tarakan,”ungkapnya.
Untuk siklon tropis Cabha 17 memberi dampak kepada kecepatan angin dengan kecepatan mencapai 45 knot dengan kecepatan tiba-tiba 65 knot. Siklon Cabha tersebut bisa berpotensi menjadi storm atau badai tropis.
“Dampak tidak langsung selama 24 jam ke depan potensi angin kencang di wilayah pesisir Kalimantan Barat, hanya saja wilayah seperti perairan Natuna dan Singkawang dapat terkena dampak tidak langsung dari Cabha itu,” jelasnya.
Raa’ina juga mengatakan siklon tropis Cabha 17 tersebut tidak memberikan dampak langsung terhadap wilayah Kalimantan Utara sendiri. Untuk cuaca hujan beberapa hari terakhir disebabkan karena adanya belokan angin pada wilayah perairan Kaltara.
“Dari belokan tersebut akan terjadi perlambatan massa udara, jadi akan terbentuk pertumbuhan awan hujan di wilayah tersebut. Itu yang menyebabkan 3 hari terakhir wilayah Kaltara hujan,” tukasnya.
Lebih lanjut, cuaca Hujan akan diperkirakan masih berlangsung selama 3 hari ke depan dengan intensitas hujan sedang hingga lebat disertai petir serta angin kencang.(tuy/har)