PT Kayan Hidro Energi (KHE) menargetkan peledakan di area pembangunan bendungan satu, Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Sungai Kayan di Kecamatan Peso, Bulungan pada bulan ini.
Namun, hingga saat ini Pemkab Bulungan belum menerima laporan terkait rencana tersebut. Wakil Bupati (Wabup) Bulungan, Ingkong Ala saat dikonfirmasi enggan untuk berkomentar lebih jauh terkait rencana peledakan.
Apalagi sampai saat ini belum ada laporan dari KHE. “Saya tidak tahu kalau ada laporan ke OPD (organisasi perangkat daerah) terkait. Kalau ke saya sampai hari ini (kemarin Red) belum ada. Jadi, saya belum bisa berkomentar terkait itu,” kata Ingkong Ala kepada Radar Kaltara, Sabtu (2/7).
Kendati demikian, Pemkab Bulungan mendorong investor untuk berkomitmen merealisasikan pembangunan PLTA.
Apalagi, rencana pengembangan ini sudah direncanakan sejak lama. “Jangan hanya wacana. Tetapi, tidak ada realisasi di lapangan,” ungkapnya.Berdasarkan laporan secara lisan yang disampaikan Camat Peso, saat ini memang sudah ada beberapa progres kegiatan yang dilakukan oleh investor.
Salah satunya, pembangunan badan jalan dan gudang bahan peledak (handak). “Laporan secara lisan baru itu, belum ada laporan terkait progres peledakan,” bebernya.
Sebelumnya, Manajer Operasional PT. Kayan Hydro Energy (KHE), Khaeroni mengatakan, saat ini KHE telah mendapatkan rekomendasi dari Polres dan Polda, tinggal menunggu izin dari Mabes Polri untuk penggunaan dan pembelian bahan peledak.
“Kita berharap proses peledakan di area jalan menuju bendungan satu bisa dilakukan bulan ini,” ungkapnya. Untuk proses peledakan, diestimasikan akan memakan waktu kurang lebih enam bulan. Selanjutnya, akan dilakukan pembuatan diversion channel (saluran banjir). “Setelah pembuatan diversion channel kita akan melanjutkan pembangunan konstruksi bendungan satu,” pungkasnya. (*/jai/lim)