Adanya dugaan fenomena lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT), di Tanjung Pasir Kelurahan Mamburungan Timur, membuat warga Kelurahan Tanjung Pasir melangsungkan pertemuan dalam membahas penindakan terhadap kelompok LGBT yang dianggap semakin melampaui batas.
Kemarahan warga tidak terlepas dari banyaknya korban yang terjadi sejak tahun 2017. Saat dikonfirmasi, perwakilan masyarakat Tanjung Pasir, Solihin Effendhi menerangkan pihaknya sudah muak menolerir LGBT yang semakin meresahkan lantaran merusak beberapa rumah tangga warga. Hal itu karena LGBT kerap beraksi menggoda istri warga dan akhirnya memperdaya wanita dan menambah jumlah LGBTdi kawasan tersebut.
“Kami resah karena LGBT di Tanjung Pasir sudah melalang buana di lingkungan kami. Sudah banyak kejadian istri maupun anak warga yang dirusak LGBT ini. Fenomena LGBT di sini ada kelompok wanita Lesbi yang sering menggoda istri dan anak warga,” ujarnya, Jumat (24/6).
Bukannya tanpa upaya, beberapa tahun lalu warga sudah melaporkan hal ini ke pihak kelurahan setempat. Namun, peneguran tidak dapat menyurutkan aktivitas LGBT di lingkungan tersebut. Bahkan pihaknya menyebut sebelumnya, LGBT sudah diusir secara paksa dari Tanjung Batu sehingga LGBT yang terusir pindah dan berkumpul di Tanjung Pasir.
“Di sini menyebar di empat RT. Mereka juga terang-terangan menunjukan perilakunya di depan umum. Sejujurnya sejak 2017 kami sangat resah dengan kejadian ini, kesabaran kami sudah habis. Kami meminta pemerintah untuk turun tangan sebelum warga mengambil tindakan sendiri,” tegasnya. (*)