Kejadian water spout yang terlihat di perairan Kota Tarakan sempat menggemparkan nelayan. Apalagi kejadian ini telah terjadi selama dua kali di bulan ini.
Kepada Radar Tarakan, Ketua Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Kalimantan Utara, Rustan mengatakan bahwa saat ia dan tiga rekan nelayan lainnya dalam perjalanan pulang melaut, tiba-tiba ia melihat awan tebal yang turun dari langit dan nampak seperti angin puting beliung.
“Awannya itu tebal langsung melorot dari atas. Tapi karena kami sudah berpengalaman, kalau angin kencang ada hujan, maka tidak terlalu membahayakan,” ujarnya.
Saat itu Rustan sedang berada di depan perairan Tanjung Pasir. Kebetulan water spout tersebut berada di tepian pantai dan tidak beranjak ke daratan. Sebab menurut Rustan, jika beranjak ke daratan maka akan membahayakan kawasan permukiman warga. “Seandainya tadi naik ke darat, bisa-bisa ada yang dibongkar karena putarannya lumayan kencang sampai air laut itu berlobang,” katanya.
Water spout ini dikatakan Rustan, terjadi sebanyak dua kali di bulan ini yakni di perairan Bunyu dan Tarakan. Ia mengharapkan agar water spout tidak terjadi di tengah laut karena dapat membahayakan nelayan, apalagi jika terjadi pada malam hari.
“Kalau malam tidak bisa dilihat kalau siang bisa dilihat,” katanya. (*)