Bupati Malinau, Wempi Wellem Mawa mengaku ‘galau’ dengan kebijakan penghapusan honorer oleh pemerintah pusat. Sebab, menurut Wempi, tenaga honorer selama ini merupakan ujung tombak organisasi perangkat daerah (OPD) khususnya di lingkup Pemkab Malinau.
Wempi mengatakan selama ini tenaga honorer sangat membantu kinerja Pemkab Malinau. Lantaran tenaga honorer tahu diri sehingga mereka harus baik dalam bekerja. Dengan kinerja yang baik itu, dirasa mereka masih diperlukan dan pemerintah daerah berani mengucurkan anggaran untuk tenaga honorer.
“Tenaga honorer inikan tahu diri, dia bekerja karena dia dikontrak. Kalau dia tidak punya skill atau keahlian pada bidang itu, maka peluang tahun depan dia tidak dipakai,” kata Wempi.
“Bisa di cek sendiri, siapa yang kerjakan hal-hal administrasi di setiap OPD. Itu paling banyak yang kerjakan teman-teman honorer. Nah sekarang mereka pasti bingung karena akan kehilangan pekerjaan,” tambahnya. (*)