Meski resiko Penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) rendah terjadi di Kaltara karena hewan kurban didatangkan melalui laut dari Sulawesi Selatan (Sulsel) Penyebaran PMK malah dikhawatirkan terjadi melalui daratan Kalimantan. Kekhawatiran itu diungkapkan oleh Surveilans Klinis pada Dinas Pertanian Nunukan, Sulaiman kepada wartawan, Rabu (8/6).
Dirinya beranggapan, meski sapi kurban yang disuplai dari Sulsel sudah dipastikan bebas PMK, atau resiko penyebarannya sangat rendah, kekhawatiran justru datang dari daratan Kalimantan, karena jalan poros antar provinsi sudah nyambung dari Kalimantan Selatan hingga ke Kaltara.
Jika ada pencemaran alat angkut hewan saja dan alat tersebut sampai ke Kaltara, misalnya sampai ke Tanjung Selor atau bahkan sampai ke Kecamatan Sebuku, dan terjadi kontak, tidak menutup kemungkinan bisa menulari hewan ternak yang dibawa ke Kaltara.
“Kemungkinan ini sangat bisa menulari hewan ternak kita di Kaltara, atau setidaknya di daratan Kalimantan Kaltaralah ya, dan akhirnya tentu saja bisa sampai ke Nunukan juga,” ujar Sulaiman kepada media ini Ketika diwawancarai, Rabu (8/6).
Meski begitu, antisipasi juga dilakukan dengan rutin melakukan pemantauan. Petugas Dinas Pertanian di puskesmas kecamatan, setiap hari melakukan kunjungan ke peternak dan melakukan pemeriksaan klinis kepada hewan yang dicurigai.
“Kami rutin lakukan pemeriksaan terhadap hewan yang rentan terhadap PMK, kita buka mulutnya untuk diperiksa, melihat kakinya dan mengecek potensi-potensi gejala klinis lainnya,” tambah Sulaiman. (*)