Penampakan buaya di Sungai Mamolo, Kelurahan Tanjung Harapan, Nunukan Selatan, terjadi lagi pada Senin (31/5).
Kemunculan buaya tersebut disebut sudah sangat meresahkan masyarakat di Mamolo, ditambah lagi sebagian besar warga Mamolo, merupakan pekerja rumput laut yang notabene bekerja di area Sungai Mamolo.
Warga Mamolo, Kamaruddin mengatakan, seringnya kemunculan buaya membuat pekerja rumput laut tidak lagi bekerja mencuci tali rumput laut di Sungai Mamolo.
“Sekarang tidak ada lagi yang berani cuci tali rumput laut di sungai, sering sekali sudah buaya muncul, kemarin (Senin) pagi itu ada lagi yang kecil muncul berjemur,” ungkap Kamaruddin kepada Radar Tarakan ketika dikonfirmasi, Selasa (31/5).
Kamaruddin menjelaskan, kemunculan buaya-buaya di Sungai Mamolo, tidak menentu waktunya. Terkadang buaya kecil muncul saat air sungai surut. Sementara buaya yang ukuran lebih besar, muncul saat air pasang. Bahkan menurut Kamaruddin, jumlahnya bisa dikatakan tidak terhitung. Meski tidak setiap hari terlihat, keberadaan buaya-buaya tersebut dipastikan ada dan berada tidak jauh dari Sungai Mamolo itu sendiri.
“Banyak jumlahnya, tidak terhitung. Kecuali yang kecil ya, dia berjemur paling muncul 2 sampai 3 buaya. Kalau yang besar itu tidak menentu munculnya, yang jelas banyak, ukuran nya 2 papan mungkin sekitar 2 sampai 4 meteran,” tambah Kamaruddin.
Ukuran paling besar juga bahkan pernah dilihat Kamaruddin. Ia mengaku pernah melihat buaya yang berukuran seberar perahu, 7 sampai 8 meter. Keberadaan buaya-buaya di Sungai Mamolo juga sangat dikhawatirkan, karena buaya diperkirakan bersarang di bawah rumah warga Sungai Mamolo.
Suara air sering dirasakan masyarakat di bawah kolong rumah mereka. Banyak warga yang menduga suara itu disebabkan buaya yang bersarang di bawah kolong rumah mereka.
“Mudah-mudahan saja, ada pihak terkait yang bisa membantu mencarikan solusinya,” harap Kamaruddin. (*)