Pelabuhan Tideng Pale kian memprihatinkan dan sudah tidak layak untuk bongkar muat, bahkan kendaraan roda empat dilarang masuk ke area pelabuhan namun tak berjalan efektif.
Tampak pelang yang dipasang di depan pintu masuk area pelabuhan yang bertuliskan ‘Untuk Sementara Mobil Dilarang Masuk’. Salah satu warga Ismanto (35) mengatakan, pelabuhan yang kondisinya sudah tidak layak karena hanya terbuat dari kayu tersebut seharusnya tidak layak lagi untuk bongkar muat barang.
“Pelabuhan ini kan kalau kita liat sudah tidak kuat kita takutnya runtuh karena beban yang berat diatasnya,” ujar Ismanto kepada Radar Tarakan, Senin (30/5).
Pemerintah seharusnya memberikan solusi untuk bongkar muat di pelabuhan, jika menggunakan pelabuhan tersebut maka akan sangat berbahaya bagi para penumpang yang juga jadi satu dengan pelabuhan bongkat muat. “Harus ada solusi untuk bongkar muat ada tempatnya sendiri, jangan digabung dengan pelabuhan speedboat,” jelasnya.
Warga lainya, Mis juga mengungkapkan saat ini ada pelang peringatan bagi kendaraan roda empat dilarang masuk ke dalam pelabuhan. “Ada pelang dilarang masuk ke dalam pelabuhan, tapi nyatanya banyak mobil juga masuk ke dalam area pelabuhan,” katanya. (*)