Jalan poros menuju Desa Bebatu dikeluhkan masyarakat karena lubang dan rusak parah yang diakibatkan oleh truk sawit yang melintas di jalan tersebut.
Saat ini jalan tersebut yang dulunya hanya ditempuh hanya 45 menit dari bundaran HU, sakarang karena berlubang dan banjir bisa ditempuh hampir 2 jam sampai ke Desa Bebatu. Banyaknya truk sawit yang melintas membuat jalan tersebut tambah parah, meski jalan tersebut sampai sekarang belum diaspal.
Salah satu pengendara roda empat Udi (35) sangat mengeluhkan jalan tersebut, bagaimana tidak jalan tersebut yang ia lalui setiap harinya untuk mencari nafkah.
“Ini jalan bukan tambah bagus, kalau hari terang jalan berlobang yang kita hadapi. Selesai hujan banjir dan lubang yang kita temui,” ujar Udi kepada Radar Tarakan, Minggu (29/5).
“Bagaimana tidak rusak dan berlubang, kalau truk sawit selalu melewati jalan ini. Bayangkan aja muatanya berton ton ya pasti rusak lah jalan,” pungksnya. (*)