Pada kasus pasien yang diduga hepatitis akut misterius di Kabupaten Malinau, Kasi Surveilans dan Imunisasi DKP2KB Malinau, Arifin menyebutkan terjadi kejanggalan dalam diagnosa pasien.
Hal itu terjadi pada salah satu pasien berusia 15 tahun di wilayah kerja Puskesmas Malinau Kota, Ia terdeteksi pada tanggal 3 Mei 2022 lalu. “Saat itu pasien langsung dimasukkan ke UGD RSUD Malinau karena kesadaran umumnya agak menurun. Itu juga untuk menjaga hal yang kita tidak inginkan” kata Arifin.
Dalam penindakannya, si pasien tersebut dilakukan pengecekan laboratorium. Namun terdapat kejanggalan dalam pengecekan yang dilakukan pada pasien dan diduga mengalami penyakit hepatitis akut misterius tersebut.
Arifin menyebutkan pemeriksaan laboratorium hepatitis hasilnya negatif. Sedangkan berdasarkan hasil tes serum glutamic oxaloacetic transaminase (SGOT) dan serum glutamic pyruvic transaminase (SGPT) si pasien di atas 500.
“Jadi angkanya itu di atas 500. Normalnya itu 50. Nah itu sangat tinggikan apalagi hal ini terjadi pada anak-anak,” tambahnya
Selain pemeriksaan, RSUD juga melakukan tindakan dengan merawat, observasi dan menginfus pasien. Arifin menyebutkan beberapa hari kemudian tindakan yang dilakukan pihak RSUD Malinau tersebut, si pasien mulai membaik. Bahkan saat ini, si pasien sudah dipulangkan dengan catatan tetap dalam pengawasan.
“Kita bersyukur si pasien sudah membaik. Dirawat beberapa hari saja, karena sudah tidak ada keluhan maka dia dipulangkan dengan catatan tetap dikontrol,” ujarnya. Bahkan Arifin mengaku kemarin malam dilakukan kontrol kesehatan kembali pada pasien tersebut. Hingga saat ini tidak ada keluhan dari pasien berusia 15 tahun itu. (*)
