Gunawardi (38) yang merupakan kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMP) 02 Sei Menggaris menjadi korban penganiayaan. Karena kejadian itu, ia mengalami luka memar di wajah dan tubuhnya. Kapolres Nunukan, AKBP Ricky Hadiyanto melalui Kapolsek Nunukan, AKP Ridwan Supangat menceritakan kejadian itu bermula ketika terduga pelaku TA menyambangi korban di kediamannya pada Senin (16/5) sekira pukul 09.40 WITA.
Maksud TA mendatangi korban untuk menanyakan mutasinya. "Jadi terduga pelaku ini menanyakan kenapa ia dimutasi. Karena sebelumnya jabatan yang diduduki korban merupakan jabatan TA sebelumnya. Terduga pelaku dimutasi ke SMPN 3 Sei Menggaris,” kisah AKP Ridwan Supangat kepada Radar Tarakan, Senin (16/5).
Tak berhenti di situ, korban terus mendapat pukulan dari sejumlah rekan terduga pelaku. Total ada tiga orang rekan dari TA yakni RA, FR dan LE juga datang menganiaya korban. Saat itu korban dianiaya dengan pukulan yang mendarat di perut dan pinggang korban.
Melihat situasi itu istri korban mencoba melerai untuk menghentikan para terduga pelaku. Bukannya berhenti menganiaya korban, istri korban juga turut dianiaya. “Jadi selain korban, istrinya juga kena pukulan karena mencoba melerai. Tidak terima kejadian ini korban memilih melaporkan para pelaku,” bebernya.