Kondisi cuaca di Tarakan yang belakangan ini mengalami musim penghujan, juga berdampak pada tinggi gelombang. Hal ini mengakibatkan nelayan yang bekerja di laut harus singgah dari pulau ke pulau agar tetap selamat saat melaut.
Meski pada hari ini, cuaca sempat mendung namun diprediksi akan terjadi gelombang tinggi lagi di laut. “Ini saya sudah 3 malam terjebak di laut. Barusan pulang,” ungkap Ketua Kumpulan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Kota Tarakan Rustan.
Cuaca pada umumnya merupakan penentu kinerja nelayan di laut, sebab ini akan berpengaruh pada hasil melaut nelayan. Pada Kamis kemarin, terjadi hujan selama satu hari satu malam membuat dirinya harus singgah dari pulau ke pulau.
“Kalau cuaca memungkinkan, kami pasang pukat. Tapi kalau cuaca kembali buruk, kami berlindung lagi ke pulau-pulau,” ucap Rustan.
Namun di hari ini cuaca kembali membaik. Hanya saja, ia memprediksi akan terjadi gelombang di malam hari lantaran cuaca yang masih sedikit berawan. “Makanya saya imbau teman-teman nelayan biar jangan terlalu jauh melaut, apalagi sinar panel tidak berfungsi kalau malam karena kita bergantung pada tenaga surya, inilah risikonya kalau tidak maksimal cahaya matahari,” katanya. (*)