Hanya beberapa hari, warga Kabupaten Bulungan kembali digegerkan dengan penemuan mayat pria yang tergantung di pohon. Setelah sebelumnya di Jalan Padaelo, Tanjung Selor. Kali ini, di Jalan Gunung Daeng, Bunyu, Minggu (15/5) sekira pukul 11.00 Wita.
Kapolres Bulungan AKBP Ronaldo Maradona T.P.P Siregar melalui Kanit Pidum Polres Bulungan Ipda Akhmad Abiyardie Syakhranie menjelaskan, pasca mengetahui informasi penemuan mayat pria yang berinisial SA (37) yang juga warga Jalan Gunung Daeng, Bunyu, personel di Polsek Bunyu segera ke TKP penemuan mayat sekaligus melakukan olah TKP.
“Termasuk menghimpun keterangan para saksi guna mengetahui lebih jauh motif pria yang mengakhiri hidupnya dengan gantung diri tersebut,’’ ungkap Abie sapaan akrabnya kepada Radar Tarakan.
Berdasarkan data yang dihimpun di TKP, motif pria yang mengakhiri hidupnya dengan gantung diri berdasarkan keterangan orang tua korban dikarenakan depresi. Tak lain, karena penyakit lambung yang dideritanya selama ini yang tak kunjung sembuh. Tercatat, penyakit lambung yang dideritanya ini terakhir menjalani pengobatan di RSUD dr. Soemarno Sosroatmodjo, Tanjung Selor pada Maret lalu.
Selama proses penyembuhan korban memang sering depresi di rumah karena sudah tidak tahan dengan sakit yang dialaminya dan tidak bisa bekerja. Sumber juga menambahkan saat ini korban masih mengonsumsi obat dari RS Tanjung Selor. Terakhir, pada Minggu (15/5) pukul 07.00 Wita orang tua korban melihat korban duduk di depan rumah.“Setelah beberapa jam baru mendapatkan kabar bahwa anaknya sudah meninggal gantung diri di lahan miliknya,’’ jelasnya.
Tambahnya, saksi lain Syukur (22) yang merupakan orang pertama yang melihat korban dalam keterangan di kepolisian menyampaikan, saat kejadian sekira pukul 10.30 Wita melihat dari jendela rumah ada orang gantung diri di kebun belakang rumah milik Halis Cado yang merupakan orang tua korban. Setelah melihatnya segera mendatangi untuk meminta pertolongan warga sekitar.
“Keluarga korban hanya sepakat untuk divisum luar karena keluarga meminta segera untuk dimakamkan,’’ tutupnya. (dni)