Buaya Ganas di KTT, Selain Potongan Tubuh Korban, Warga Juga Temukan Ini…

- Kamis, 3 Maret 2022 | 14:08 WIB
PENCARIAN KORBAN: Prosesi pencarian korban diterkam buaya oleh pihak keluarga masih terus dilakukan.(Foto:Riko Ismanto/Radar Tarakan).
PENCARIAN KORBAN: Prosesi pencarian korban diterkam buaya oleh pihak keluarga masih terus dilakukan.(Foto:Riko Ismanto/Radar Tarakan).

Setelah belasan hari korban diterkam buaya Luther (51) yang diterkam buaya di kanal PT Adindo, Desa Bebatu akhirnya sebagian jasad korban telah ditemukan. Pencarian yang sempat terhenti karena SOP dari Basarnas, namun pihak keluarga korban tetap terus mencari keberadaan korban. Hingga akhirnya Selasa (1/3) telah ditemukan sebagian potongan dari jasad korban tak jauh dari lokasi kejadian.

Kapten Laut PM Agus PB Danposal KTT mengatakan, ini sesuai dengan laporan Babinpotmar dalam giat mendampingi keluarga korban Luther ( 51) di terkam buaya pekan lalu. Dilakukan pencarian ulang kembali dengan memasang umpan daging monyet di 8 titik sepanjang sungai TKP korban dan sudah ada umpan yang dimakan di dua titik. 

Pukul 07.00 Wita pencarian menyisir sekitar sungai TKP bersama keluarga korban dan warga. “Dan di pukul 07.30 Wita ditemukan potongan kaki korban mengapung di hulu sungai bagian lutut ke bawah dan diamankan keluarga korban,” ujar Danposal Tana Tidung Kapten Laut PM Agus PB kepda Radar Tarakan, Selasa (1 3). Pencarian masih berlangsung PSKP bila di ketemukan potongan- potongan tubuh korban yang lain akan kembali dilaporkan. “Jadi tadi pagi betul sudah ditemukan potongan jasad korban, dan saat ini masih dilakukan pencarian ulang,” katanya.

Samoel keluarga korban yang diterkam buaya itu juga mengatakan, selama ini pihak keluarga masih terus melakukan pencarian di sekitat lokasi kejadian. Meski pencarian dihentikan petugas berwenang, namun keluarga tetap melakukan pencarian.

“Iya akhirnya ada titik terang dalam pencarian kami, dan kami juga sudah ada tanda-tanda baru bagian-bagian tubuh yang sudah kami temukan. Tapi buayanya belum dapat,” ujar Samoel kepada Radar Tarakan, Selasa (1/3) malam. Pihak keluarga juga sudah mendatangkan orang pintar, untuk masuk ke lokasi tersebut. Pihak keluarga juga masih terus mencari dan terbukti dengan memakai umpan daging monyet dan terbukti.

“Kemarin malam dipasang umpan pakai daging monyet di 8 titik dan dua dimakan, akhirnya buaya itu mengeluarkan potongan-potongan jasad Om saya itu,” jelasnya. Hingga sore hari, pihak keluarga masih melakukan pencarian dan mendapatkan kembali potongan jasad korban. Dan hal tersebut adalah tanda besar.

“Tanda besar lah sudah dengan didapatnya potongan jasad Om saya itu, meskipun belum seratus persen,” katanya. Katanya potongan jasad yang didapat malam hari telapak kaki, pagi hari tulang lutut dan juga lengan sebelah kanan. “Jarak ditemukan itu sekitar 1 kilo dari lokasi kejadian, jadi kalau untuk malam ini (kemarin malam) masih dilakukan pencarian karena ada orang pintar juga disitu katanya mau dikeluarkannya buaya itu,” ungkapnya.

Jadi katanya, keluarga pulang dan besok lusa baru akan disambung lagi pencarian. Dan hasil potongan jasad tersebut sudah dikuburkan oleh pihak keluarga. “Begitu dapat potongan-potongan jasad itu langsung kami kuburkan,” tukasnya. Pihak keluarga pun sudah mengikhlaskan korban, karena biar bagaimanapun semua Tuhan yang memberikan nafas dan Tuhan juga yang mengambilnya.

“Kami sudah ikhlas, secara manusia mungkin kita tidak terima. Tapi kenyataanya seperti ini jadi kami keluarga sudah ikhlas. Apalagi kami sudah temukan potongan jasad itu dengan usaha kami,” katanya. Terpisah Kepala Desa Bebatu Mahmuda juga mengatakan, bahwa saat ini pencarian terus dilakukan antara pihak keluarga dan warga.

“Memang pencarian korban telah resmi ditutup oleh Basarnas, tapi dari keluarga korban dan juga warga tetap melakukan pencarian. Dan alhamdulillah sudah ada titik terang dengan didapatnya potongan tubuh korban,” kata Mahmuda. Selain itu juga, buaya juga memuntahkan potongan tubuh korban yang dua bulan lalu dimana terdapat tulang, celana dalam dan baju korban diterkam buaya pertama.

“Jadi selain potongan tubuh korban Luther itu, ada juga tulang, baju dan celana dalam korban Jainal Abidin yang dua bulan lalu belum sempat didapat,” ungkapnya.

Dan saat ini proses pencarian terus dilakukan, dengan harapan untuk mendapatkan sisa potongan-potongan tubuh korban. “Kita akan terus lakukan pencarian buaya ini, dengan harapan agar potongan tubuh lainya bisa segera ditemukan,” jelasnya. Selanjutnya, dari pihak desa dan kabupaten akan mengupayakan bagaimana caranya lokasi tersebut tidak lagi memakan korban.

“Iya kita akan upayakan nanti setelah penemuan buaya ini, pihak kabupaten dan desa bagaimana caranya agar lokasi ini tidak lagi memakan korban,” pungkasnya. (rko/har)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X