Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Tarakan hingga hari ketiga pencarian belum menemukan korban yang diterkam buaya di Sesayap Hilir, Tana Tidung, Rabu (16/2). Kepala Seksi (Kasi) Operasi dan Kesiapsiagaan Kantor SAR Tarakan, Dede Hariana mengaku seluruh potensi hingga masyarakat sampai dengan Jumat (18/2) masih terus melakukan penyisiran di lokasi kejadian. Alat khusus pendeteksi suhu pnas masih digunakan untuk melacak korban Luther (51). “Upaya kami tetap di hari ketiga tetap optimistis, tim masih melakukan penyisiran. Dengan jumlah lima personel kami, tentunya kami membagi dua tim untuk melakukan penyisiran,” ungkapnya, Jumat (18/2).
Dede juga membenarkan pencarian melibatkan pawang buaya. “Penggunaan Aquayes (alat pendeteksi suhu) masih kami lakukan di hari ketiga ini, karena untuk alat ini jaraknya mencapai 10 meter untuk mendeteksi adanya keberadaan sesuatu di dalam air. Namun sejak hari kedua pencarian kami belum menemukan tanda-tanda apapun,” tambahnya.
Unsur SAR juga tetap mengutamakan keamanan terhadap seluruh unsur yang terlibat dalam pencarian. Mengingat lokasi tersebut masih rawan akan hadirnya buaya liar. “Tidak hanya personel kami, tetapi semua unsur yang terlibat juga, mengutamakan safety (keamanan). Kami juga berkomitmen untuk melakukan pencarian sesuai dengan SOP selama satu pekan jika di hari ketiga korban tidak didapatkan,” ulasnya.
PENCARIAN OLEH PIHAK KELUARGA
Seluruh area kanal tak luput dari pencarian tim gabungan, BPBD, Basarnas, Polairud, TNI, Polri dan juga keluarga korban.Keluarga korban telah melakukan ritual pemanggilan buaya bahkan seekor kambing juga dipotong di lokasi untuk memancing buaya keluar. Banyak warga melihat lebih dekat proses pencarian itu. Pawang yang berada dilokasi tersebut, juga meminta kepada warga untuk tidak masuk dalam prosesi ritual. “Saya minta tolong jangan masuk ke area ritual, hargailah keluarga korban,” kata salah seorang keluarga korban.
Samoel keluarga korban juga mengatakan, semua pihak mengambil peran untuk melakukan pencarian. “Saya berharap semua pihak bisa mengambil perannya untuk bersama-sama mencari korban. Ini sudah ada dua orang korban yang menjadi korban di kanal itu, jadi semua bekerja sama dalam pencariannya jangan tunggu dipanggil. Ini bukan hanya mencari jenazah korban yang kebetulan paman saya, tapi ini hama ini sudah memakan dua korban dan harus kita basmi. Ini yang saya bersikeras agar kita bekerja sama,” kata Samoel yang juga Wakil Ketua I DPRD Tana Tidung. (tuy/rko/lim)