Danrem Optimistis Tidak Ada Patok Bergeser

- Kamis, 20 Januari 2022 | 15:35 WIB
CONTOH PATOK: Sebanyak 4 tipe patok, dibuatkan contohnya di Makotis Satgas Pamtas Yonarmed 18/Komposit Buritkang. FOTO: RIKO ADITYA/RADAR TARAKAN
CONTOH PATOK: Sebanyak 4 tipe patok, dibuatkan contohnya di Makotis Satgas Pamtas Yonarmed 18/Komposit Buritkang. FOTO: RIKO ADITYA/RADAR TARAKAN

NUNUKAN - Dankolakops Korem 092 Maharajalila, Brigjen TNI Rifki, S.E, M.M, memastikan tidak ada patok di perbatasan RI-Malaysia yang bergeser. Itu disampaikan di Makotis Satgas Pamtas Yonarmed 18/Komposit Buritkang dalam kunjungannya. “Itu sebabnya, pada kesempatan ini, saya mempelajari dahulu, nanti setelah kami kumpulkan keterangan dari semua pihak, tentu baru kita akan simpulkan apa yang harus kita lakukan,” kata Rifki menanggapi pertanyaan wartawan, Rabu (19/1).  

Di sisi lain, soal perubahan patok pasca pengukuran ulang di Sebatik, Rifki menjelaskan yang terjadi adalah cenderung lebih banyak maju ke depan wilayah Indonesia. Artinya, wilayah bukan berkurang ke Indonesia, melainkan bertambah. “Jadi misalnya, yang tadinya ada rumah yang posisinya terbelah, sebelah daerah Indonesia, sebelah daerah Malaysia, saat ini kondisi rumah itu seluruhnya sudah di daerah Indonesia,” tambah Rifki memastikan.

Sementara terkait potensi konflik, Rifki beranggapan, sebagai satuan penugasan, bisa saja terjadi. Namun di Sebatik terdapat sejumlah personel seperti halnya satgas pamtas. Satuan inilah yang dipastikan dapat mengantisipasi terjadinya konflik tersebut.

Usai mengunjungi Sebatik, menurut Danrem selaku pejabat baru, selain ingin memperkenalkan diri, juga  datang bersilaturahmi dengan para prajurit satuan teritorial (kodim) kemudian dengan Satgas Pamtas Yonarmed 18/Komposit Buritkang. “Ya, sebenarnya secara khusus, kunjungan saya ke Sebatik itu tidak ada. Ini adalah agenda rutin. Kemudian memang, ada kesiapan untuk seperti misalnya ketahanan pangan nantinya mau difokuskan untuk apa, atau seperti yang harus dilakukan nantinya. Intinya sebagai pejabat baru, saya belanja masalah dululah, mempelajari situasi di wilayah perbatasan,” beber Rifki.

Dalam kesempatan itu pula, Dansatgas Pamtas Yonarmed 18/Komposit Buritkang, Letkol Arm Yudhi Ari Irawan juga menjelaskan, jumlah patok yang ada dari sektor Nunukan hingga Malinau, terdapat 12.502 patok dengan rincian, sektor Nunukan punya 6.849 patok dengan tipe A sebanyak 4 patok, kemudian tipe B sebanyak 17 patok, tipe C sebanyak 138 patok dan tipe D sebanyak 6.539 patok terakhir DOK ada 3 patok.

Sementara di sektor Malinau, jumlahnya sebanyak 5.653 patok. Rinciannya ada tipe B sebanyak 23 patok, tipe C 82 patok, tipe D 5.533 patok dan DOK 15 patok. “Ya, patok itu berada di sepanjang sekitar 1.039 kilo panjangnya di antara dua Kabupaten Nunukan dan Malinau,” tambah Yudhi. (raw/lim)

 

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Data BPS Bulungan IPM Meningkat, Kemiskinan Turun

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:00 WIB

Ombudsman Kaltara Soroti Layanan bagi Pemudik

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:30 WIB

Harus Diakui, SAKIP Pemprov Kaltara Masih B Kurus

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Penanganan Jalan Lingkar Krayan Jadi Atensi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Jalan Penghubung di Krayan Ditargetkan Maret Mulus

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:50 WIB

3.123 Usulan Ditampung di RKPD Bulungan 2025

Selasa, 26 Maret 2024 | 07:00 WIB

Anggaran Rp 300 Juta Untuk Hilirisasi Nanas Krayan

Senin, 25 Maret 2024 | 18:45 WIB
X