Oknum Guru Ngaji Cabuli Muridnya, Lima Korban Dicabuli di Toilet

- Rabu, 19 Januari 2022 | 13:59 WIB
DIAMANKAN: AR, oknum guru honorer yang mencabuli lima muridnya sendiri.
DIAMANKAN: AR, oknum guru honorer yang mencabuli lima muridnya sendiri.

TARAKAN - Polres Tarakan melalui Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) kembali mengungkap perkara pencabulan. Diketahui pada 1 Januari lalu, Satreskrim melalui unit Jatanras mengamankan satu orang dengan inisial AR (27) yang diketahui berkerja sebagai guru honorer di salah satu SMP di Kota Tarakan.

Kapolres Tarakan AKBP Taufik Nurmandia mengaku, pihaknya mendapatkan informasi dari salah satu korban yang mengaku menjadi korban pencabulan dari pelaku AR yang merupakan muridnya sendiri. "Begitu adanya laporan kami terima, kami langsung memeriksa beberapa saksi. Sehingga unit Jatanras langsung mengamankan yang bersangkutan di sekolah," jelasnya.

Lebih lanjut, petugas kepolisian mengakui saat ini ada lima korban yang pernah dicabuli oleh pelaku AR. "Tercatat ada lima korban, dan umurnya pun masih di bawah umur, mulai dari 13 sampai 16 tahun," jelasnya.

Untuk modus pelaku sendiri, pelaku memanggil muridnya untuk masuk ke toilet di kontrakannya yang terdapat di Kelurahan Selumit. Setelah itu pelaku pun melakukan hal yang tidak wajar kepada korbannya. Diketahui seluruh korban AR merupakan laki-laki. "Pelaku bersama korbannya saat itu sedang menonton bareng piala AFF, sambil memanggil para korbannya satu per satu ke dalam toilet, untuk melancarkan aksinya," tuturnya.

Kapolres Tarakan AKBP Taufik Nurmandia menegaskan, ada beberapa pertanyaan yang diberikan kepada para korbannya sebelum melancarkan tindakan pencabulannya. "Pertanyaannya itu salah satunya sudah pernah onani atau belum, atau sudah pernah nonton video porno. Setelah mengajukan pertanyaan korban langsung membuka celana dari para korbannya dan memegang alat kelamin korbannya," ungkapnya.

Setelah melakukan kepada satu orang anak. Pelaku kembali melalukannya bergantian dengan para korban lain. Sampai saat ini pihak kepolisian sudah memeriksa beberapa saksi terkait dengan kasus tersebut. "Untuk saksi sudah beberapa kita periksa, mulai dari keluarga pelaku, semuanya ada enam korban," jelasnya. (tuy/ash) 

Pihak kepolisian juga membenarkan pelaku juga berkerja sebagai honoter di salah satu SMP, lebih lanjut pihak kepolisian juga akan melakukan pendampingan baik kepada korban maupun pelaku AR. "Penanganan korban, Satreskrim sudah melakukan penyuratan ke LPSK pusat, nantinya akan melakukan pendampingan dan penelitian korban maupun tersangka. Dalam penanganan juga kami didampingi oleh HIMPSI Tarakan,"tambahnya. 

Korban AR mengaku, sudah melakukan pencabulan tersebut sejak November 2021 lalu hingga Januari.  Bahkan pelaku juga mengaku melakukan hal tersebut dikarenakan nafsu belaka. "Memilih laki-laki itu kalau perempuan pertanggung jawabannya susah,"kata Tersangka AR.

Bahkan pelaku juga mengakui tidak memberikan ancaman maupun, janji kepada para korban. "Tidak ada saya mengancam hanya saja, mereka pas saya panggil saja mereka,"ungkap pelaku. (Tuy)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Ada Empat Tantangan Pendidikan di Kaltara

Sabtu, 4 Mei 2024 | 15:30 WIB

Karhutla di Tarakan Jadi Kajian Pusat

Selasa, 30 April 2024 | 17:10 WIB
X