DI usianya yang keenam, Firsyah harus bertahan dengan gangguan pernapasan akut yang bertahun-tahun di deritanya. Penyakit tersebut tidak hanya membuatnya tidak dapat bernafas dengan normal, tapi juga membuatnya sulit untuk dapat makan dam minum yang mengakibatkan fisiknya semakin lemah.
Berbagai terapi dan alternatif pengobatan telah ditempuh oleh kedua orang tua Firsyah, Jailani (31) dan Harmonis (30). Beratnya himpitan ekonomi tidak menjadikan keduanya menyerah dalam mengupayakan yang terbaik bagi putri tercintanya.
Sebagai seorang ibu, Harmonis tanpa kenal lelah mengupayakan biaya demi keberlangsungan pengobatan dan kesembuhan putrinya. Lorong sempit di depan rumah ia sulap menjadi warung yang menyediakan minuman dan kebutuhan sehari-hari tetangganya. Keuntungan yang didapatkan ia gunakan untuk kehidupan sehari-hari dan sebagian ia simpan untuk masa depan anak-anaknya. Baginya tidak ada yang lebih penting selain putranya, Firsyah dapat tumbuh dengan normal dan menikmati masa kanak-kanak seperti anak lain seumurannya.
Cerita perjuangan Harmonis dan Firsyah bergema hingga ke telinga Persatuan Istri Karyawan dan Karyawati (PIKK) PT PLN (Persero) UPDK Tarakan. Dilandasi rasa kepedulian dan kasih sayang, rombongan mendatangi langsung kediaman keluarga Jailani yang berlokasi di Selumit Pantai RT. 13 No. 67 Kota Tarakan.
Hadir dalam kegiatan bertajuk Bakti Sosial Hari Ibu dan HUT PIKK ke-22 Manager UPDK Tarakan, Marihot Hutapea, didampingi istri selaku ketua PIKK UPDK Tarakan menyampaikan langsung bantuan sekaligus memberikan motivasi bagi Firsyah dan keluarga Jailani.
“Tuhan telah mengirimkan malaikat kecil bagi keluarga Bapak (Jailani). Semoga Firsyah dapat tumbuh menjadi cahaya terang bagi keluarga dan semua orang di sekitarnya. Tetap semangat untuk Ibu (Harmonis) dan Bapak, kami dan seluruh keluarga besar PLN mendoakan dan mendukung ikhtiar Bapak untuk kesembuhan ananda tercinta” ujar Marihot.
Dalam kesempatan yang sama ketua PIKK UPDK Tarakan Juana Rusti Monalisa Sipahutar mengajak seluruh insan pejuang kelistrikan di Tarakan untuk sejenak mengapresiasi dan mengambil hikmah dari perjuangan Firsyah dan ibunya Harmonis. Bagaimana perjuangan tanpa lelah demi kesembuhan putri tercinta dan kasih sayang yang diberikan dalam kesehariannya.
“Dalam moment hari ibu ini, saya ingin mengapresiasi seluruh wanita dan ibu khususnya yang selalu berjuang demi keluarga tidak peduli betapa berat beban yang dihadapi” tutup Juana.(adv/ana)
