MANAGED BY:
SENIN
02 OKTOBER
RADAR KALTARA | TARAKAN | BULUNGAN | NUNUKAN | MALINAU | KTT | KULINER | OLAHRAGA | ADV | KRIMINAL

RADAR KALTARA

Senin, 13 Desember 2021 09:38
Cita-Cita Hanya Bekerja Kantoran, Malah Jadi Nakes

Mengenal Bhayangkari Pejuang Garis Depan Melawan Covid-19

Melati Welly

Semasa kecil, Nyonya Melati Welly tidak pernah berpikir untuk mejadi tenaga kesehatan. Ia lebih ingin menjadi seorang pegawai kantoran biasa yang kerjanya hanya mengurus administrasi dan surat menyurat di depan komputer. Namun, ia justru menjadi istri polisi dan sekaligus berprofesi sebagai tenaga kesehatan hingga yang mendapat penghargaan dari Kapolres Malinau, AKBP Reza Pahlevi S.I.K.

HADI ARIS ISKANDAR

HARAPAN orang tua mendorong anaknya agar masuk ke dunia kesehatan, yakni Sekolah Perawat Kesehatan (SPK) dikabulkan oleh Tuhan. Melati Welly Amd. Kep. tak menyangka, ia menjadi salah satu dari puluhan anak Kabupaten Malinau yang lulus dalam seleksi tes masuk SPK di Kota Tarakan. "SPK itu sederajat dengan SMA. Namun sekolah tersebut sekarang sudah tidak ada. SPK di Kota Tarakan sudah tutup," kata Melati

Setelah menempuh pendidikan di SPK Kota Tarakan selama 3 tahun, ternyata pilihan Melati yang mengambil sekolah kesehatan atas dorongan orang tuanya langsung diberi kelancaran dalam berkarir. Setelah mendapat ijazah, Melati langsung dihadapkan dengan penerimaan CPNS tenaga kesehatan di Kabupaten Malinau.

"Waktu itu penerimaan lumayan banyak. Jadi ijazah SPK saya yang bisa dibilang masih setingkat SMA sederajat diberi ruang untuk bisa dapat ikut tes tersebut. Akhirnya lulus dan langsung melakukan pelayanan di RSUD Malinau," tambahnya

Setelah setahun beraktivitas melakukan pelayanan di RSUD Kabupaten Malinau, Melati diajak untuk membangun sebuah rumah tangga oleh Ipda Welly seorang perwira yang saat ini menjabat sebagai Kasiwas Polres Malinau. Mereka menikah pada tahun 2006 dengan dikaruniai 2 orang anak.

Menjadi seorang istri polisi, tenaga kesehatan serta ibu rumah tangga sekaligus merupakan suatu hal yang tidak mudah bagi Melati. Ketika harus melakukan pelayanan di RSUD, anaknya terpaksa ia titipkan ke saudara orang tuanya. Selain itu, urusan dapur dan aktif berorganisasi di Bhayangkari membuat ia harus memanajemen waktu dengan baik. 

Apalagi ketika buah hatinya jatuh sakit, sehingga ia harus lebih ekstra bekerja. Namun, perempuan yang akrab disapa Melati ini tak pernah jenuh apalagi lesu terhadap sejumlah kegiatannya yang terbilang banyak itu. Meski telah mengatur waktu dengan baik, namun karirnya sebagai pegawai negeri di RSUD Malinau membuat ia sempat vakum dari organisasi Bhayangkari. 

"Saya senang jika aktivitas keseharian diisi dengan yang bermanfaat. Memang itu prinsip saya sehingga menjadi motivasi untuk terus semangat. Karena aktivitas saya tadi juga merupakan hobi, jadi meski lelah tapi bukan merupakan beban hidup. Namun ketika dulu ditugaskan untuk pelayanan Unit Gawat Darurat (UGD), di mana waktu baik pagi atau malam harus melakukan pelayanan. Sehingga tak dapat mengatur waktu untuk aktif di Bhayangkari," jelas Melati

Saat ini Melati bertugas sebagai staf di Poli Klinik RSUD Malinau. Selain itu ia juga merupakan tenaga kesehatan yang berpartisipasi dalam mempercepat vaksinasi di Kabupaten Malinau sebagai langkah pencegahan risiko ketika terpapar covid-19. Lantaran kedua buah hatinya saat ini telah beranjak usia remaja dan aktivitas pelayanannya di RSUD Malinau tidak seperti saat bertugas di UGD sebelumnya, sehingga Melati pun mempunyai waktu untuk aktif kembali dalam organisasi Bhayangkari. 

Setelah 15 tahun usia pernikahannya bersama Ipda Welly, Melati kini diberi amanah untuk memegang jabatan Ketua Publikasi Bhayangkari Polres Malinau. Dikatakan Melati, ngedit serta membuat narasi merupakan suatu hal di luar kepalanya. Namun lantaran sering dibantu oleh Ketua serta teman-teman Bhayangkari, sehingga Melati dapat menyelesaikan tugas pokok dari divisi Publikasi. 

"Saya itu paling sulit membuat kata-kata narasi. Menyusun kata-katanya buat saya pusing. Saya pikirkan ketika lagi menyusun narasi, kalimat seperti apa dulu yang saya tulis atau memulai bahasanya seperti apa. Tapi itulah, karena ada teman-teman membantu jadi saya bisa selesaikan," tutupnya. (***/eza)

Cita-Cita Hanya Bekerja Kantoran, Malah Jadi Nakes

 

loading...

BACA JUGA

Kamis, 10 September 2015 16:00

Pukuli Anak, KW Terancam Penjara Lima Tahun

<p>&nbsp;TARAKAN &ndash; Polres Tarakan menetapkan KW warga Jalan Cendana, Kelurahan Karang…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers