TARAKAN – Menjelang akhir tahun, pengawasan terhadap pangan terus dilakukan Dinas Pangan dan Pertanian Kota Tarakan. Kegiatan pengawasan pangan ini dilakukan secara rutin yakni satu kali per tiga bulan. Namun di akhir tahun, pengawasan pangan diperketat guna mencegah terjadinya keluhan pangan dari masyarakat.

Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kota Tarakan, Ir. Elang Buana, M.Si mengatakan, saat pelaksanaan pengawasan pangan dilakukan, pihaknya melakukan pengambilan sampel pada jenis makanan mentah. “Karena kami Dinas Pertanian Pangan kita mengambil sampel yang segar-segar," ungkap Elang.

Dikatakan Elang, jenis pangan yang diawasi seperti daging dan sayur-sayuran segar. Dalam hal ini pihaknya melakukan pengawasan terhadap daging yang berada dalam indikasi tercampur dengan bahan-bahan berbahaya seperti formalin, mengandung babi maupun pengawet makanan yang tidak sesuai aturan. “Makanya kalau ada yang mengandung bahan-bahan berbahaya akan langsung ketahuan. Jadi lebih baik tidak macam-macam,” tegas Elang.

Sementara bagi tanaman dan sayuran, dikatakan Elang, dilakukan dengan mengecek pada kandungan pestisida. Sama halnya dengan beras juga dilakukan pengecekan terhadap unsur klorin. Dalam pengawasan pangan di Kota Tarakan, dikatakan Elang, hanya sebatas mengetes zat berbahaya seperti pewarna, pengawet atau formalin. “Makanya untuk pengecekan daging dengan indikasi campuran lain, sampel harus dibawa ke lab milik Pemprov Kaltara. Pengawasannya akhir tahun tentu ada, kami bisa tes pewarna, tapi kalau campuran daging kami serahkan ke lab Kaltara," jelasnya. (shy/ash)