Asrar Seperti Lumpuh Usai Divaksin

- Selasa, 23 November 2021 | 09:54 WIB
int
int

TARAKAN - Seorang warga RT 14 Kelurahan Pantai Amal, Tarakan Timur dilaporkan tidak dapat mengerakkan tubuhnya, diduga akibat efek samping vaksinasi Covid-19, Minggu (21/11).

Muhammad Asrar (33) menerangkan pada Sabtu (20/11) dirinya menjalani vaksinasi bersama ratusan warga lainnya. Namun setelah menjalani vaksin, ia mengaku merasakan pegal pada anggota tubuhnya, khususnya tangan dan kaki. Puncaknya, di malam hari ia merasa tangan dan kakinya tidak bisa bergerak sehingga pada minggu ia dilarikan ke RSUD Kaltara.

"Tidak ada penyakit, tidak pernah sakit juga. Pas habis vaksin saya rasa badan saya pegal-pegal. Tapi masih bisa jalan, pas jam 4, terasa pegal sudah sampai malam tidak bisa berdiri, kaki tangan tidak bisa bergerak," ujarnya, Senin (22/11).

Ia mengaku selama ini kondisi tubuhnya baik-baik saja. Bahkan ia tidak memiliki riwayat darah tinggi maupun komorbid. Ia pun mengaku jujur menjawab pertanyaan atau skrining oleh tenaga kesehatan (nakes) sebelum divaksin.

"Saya sehat saja, bekerja pada umumnya, bertani rumput laut. Kata dokter kekurangan cairan. Tapi dokter bilang ini bisa dipulihkan dengan perawatan," tuturnya.

Kendati begitu, saat ditemui Radar Tarakan kondisi Asrar mulai membaik. Ia mengaku sudah dapat berdiri. Kendati begitu ia masih harus menjalani perawatan sampai kondisinya benar-benar pulih 100 persen. "Kalau sekarang sudah mulai membaik, tangan sudah bisa digerakkan sudah bisa berdiri. Dari jam 3 subuh sudah mulai membaik," tuturnya.

Plt Direktur Utama RSUD Kaltara, dr. Franky Sientoro, Sp.A, membenarkan jika RSUD Kaltara sedang menangani kasus tersebut. Kendati begitu, ia belum menerima kepastian laporan terhadap penyebab apa yang dialami Asrar.

Dugaan sementara pasien mengalami hipokalemia yang disebabkan kurangnya kalium pada tubuh. "Saya belum dapat laporan perkembangan terbaru dari dokter yang menangani, dugaan sementara kemungkinan pasien sebelumnya ada diare atau mengalami hipokalemia. Hipokalemia adalah keadaan penurunan kadar kalium dalam darah," tuturnya.
"Hipokalemia ringan umumnya ditandai dengan gejala lemas, nyeri atau keram otot, berdebar, dan konstipasi. Kondisi hipokalemia pada dasarnya bukan merupakan kontraindikasi mutlak untuk vaksinasi. Ini hanya salah satu faktornya," ucapnya.

"Saat terjadi hipokalemia berat, dapat terjadi gangguan fungsi organ yang berat, seperti gangguan gerak usus, kelumpuhan otot anggota gerak, gangguan irama jantung yang berat," terang pria yang juga ketua Komisariat Daerah Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komda KIPI) Kaltara ini.
dr. M. Anief Ferdianto, Sp.PD, dokter yang menangani Asrar belum memberi penjelasan ketika berusaha dikonfirmasi mengenai hal ini. (*/zac/lim)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X