MALINAU - Wakil Bupati Kabupaten Malinau, Jakaria meminta kepala seluruh satuan pendidikan di Bumi Intimung meningkatkan protokol kesehatan (prokes) khususnya pada saat peserta didik selesai melakukan kegiatan belajar di sekolah.
Hal itu disampaikan karena masih terdapat pelajar yang tidak menggunakan masker saat pulang sekolah. Fakta ini akan ditindaklanjuti dengan melakukan komunikasi ke Dinas Pendidikan Malinau dan Dinas Pendidikan Provinsi Kaltara. "Kita minta agar dalam menjalankan protokol kesehatan terus ditingkatkan. Terutama usai mengikuti kegiatan belajar," kata Jakaria
Ia menambahkan untuk satuan pendidikan seperti TK, SD dan SMP, pihaknya akan menginstruksikan Dinas Pendidikan Malinau menindaklanjuti ke semua sekolah untuk meningkatkan prokes. "Untuk pelajar SMA juga masih kita dapati tidak menggunakan masker saat pulang sekolah. Kami akan menindaklanjutinya melakukan koordinasi dengan UPTD Dinas Pendidikan Provinsi Kaltara. Nantinya mereka yang akan menindaklanjuti ke sekolah SMA sederajat yang ada di Kabupaten Malinau," tambahnya.
Dia juga meminta orang tua siswa agar membantu mengingatkan anaknya menerapkan prokes. “Apalagi dari diskusi saya dengan orang tua siswa, mereka senang ketika anak-anaknya sudah menjalani PTM. Tapi orang tua harus juga mengambil bagian dengan selalu mengingatkan anaknya dan memantau penerapan protokol kesehatan,” tukasnya.
Diketahui, PTM terbatas telah berjalan sekira 3 bulan di Malinau. Sehingga percepatan vaksinasi ke pelajar terus digenjot oleh Pemkab Malinau. Hal tersebut dilakukan untuk menjamin risiko terpapar Covid-19 pada pelajar yang sedang melakukan PTM terbatas.
Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DKP2KB) Kabupaten Malinau, dr. John Felix Rundupandang menjelaskan pada Oktober lalu telah merampungkan vaksinasi pelajar di wilayah pusat Kabupaten Malinau dan sekitarnya. Pelaksanaan penyaluran vaksin pelajar telah mencapai angka sasaran target yakni 4.000.
"Satuan tugas penanganan Covid-19 telah memaksimalkan distribusi bagi masyarakat khususnya pelajar kita yang ada di Kabupaten Malinau. Vaksinasi kita telah rampung pada bulan Oktober lalu," kata John.
Saat ini, pihaknya kembali memaksimalkan penyaluran vaksin ke masyarakat umum yang berada di perbatasan. Khususnya wilayah Apau Kayan menjadi prioritas penyelesaian vaksinasi oleh Pemkab Malinau dikarenakan sebelumnya terjadi lonjakan kasus Covid-19 pada bulan Juli lalu. Upaya tersebut dilakukan untuk meminimalisir dampak akibat kejadian yang sempat mengakibatkan sekira 600 warga terpapar Covid-19 tersebut terulang.
"Lantaran dari wilayah perbatasan dan pedalaman yang ada di Kabupaten Malinau. Wilayah Apau Kayan pernah terkena dampak pandemi dan masyarakatnya banyak yang terpapar. Jadi wilayah perbatasan yang akan kita prioritaskan dahulu ialah Apau Kayan," tambahnya.
Dalam pendistribusian vaksin di daerah pedalaman dan perbatasan sebelumnya, pihak DKP2KB Malinau terkendala lantaran untuk ke wilayah tersebut hanya dapat diakses melalui jalur udara. Bahkan untuk penyaluran vaksin dari suatu desa ke desa tetangga lainnya juga harus menggunakan pesawat.
Namun saat ini, Pemkab Malinau telah mendapat dukungan dari pihak maskapai penerbangan. Sehingga mempermudah pendistribusian vaksin dan logistik lainnya di wilayah pedalaman dan perbatasan Indonesia-Malaysia. “Ya, saat ini sudah mudah untuk melakukan pendistribusian ke Apau Kayan. Untuk wilayah perbatasan, ditargetkan bulan ini akan rampung semua,” tuntasnya. (*/hai/ana)
