TARAKAN - Kegiatan serbuan vaksinasi terus dilakukan pemerintah agar status Pemberlakuan Pembatas Kegiatan Masyarakat (PPKM) dapat diturunkan. Sehingga upaya tersebut mendapat antusias yang semakin besar dari masyarakat. Terpantau, dalam pelaksanaan vaksinasi tersebut sebagian besar masyarakat hanya dapat menunggu di luar pagar yang dimaksudkan guna menghindari kerumunan. Namun, semakin membludaknya masyarakat membuat oknum masyarakat lebih berani menerobos penjagaan petugas. Sehingga hal itu diikuti massa lainnya.
Hal itulah yang terjadi saat kegiatan vaksinasi yang bertempat di gedung SMP Negeri 5 Tarakan pada Sabtu (16/10). Meski begitu, hal itu tidak membuat kegiatan vaksinasi terkendala.
"Pada kesempatan hari ini kita melaksanakan vaksinasi yang mana sasarannya adalah siswa yang berjumlah 805. Kemudian hari ini kami menyediahkan kuota sebanyak 1000. Jadi setelah semua siswa divaksin maka siswa bisa disuntikan kepada masyarakat," ungkap Kepala Sekolah SMP Negeri 5, Tri Junarto S.Pd, M.Pd.
Diketahui, massa yang berdesakan berhasil menerobos pagar penjaga sehingga kondisi tersebut membuat petugas tidak dapat berbuat banyak dalam meredam kondisi. Alhasil terpantau sebagian masyarakat sempat berdorong-dorongan bahkan ada yang nyaris terjatuh saat berebut masuk melalui pagar.
Sementara itu, salah satu warga Kelurahan Gunung Lingkas yang tidak mendapatkan nomor antrean, Ira Yuliati, mengaku cukup kecewa karena terbatasnya dosis vaksin yang tersedia. Padahal sejak pagi hari ia cukup bersemangat untuk mendatangi lokasi vaksin dengan harapan agar bisa divaksin.
Bahkan, ia membeberkan jika dirinya tidak sempat menjalankan tanggung jawabnya untuk memasak agar bisa mendapatkan nomor antrean.
"Kecewalah. Orang menunggu dari pagi, berdiri di depan capek-capek tapi tidak dapat juga. Sampai saya tidak sempat masak di rumah karena mau datang pagi supaya dapat nomor antrean," tukasnya. (*/zac/fly).
Selengkapnya Baca Radar Tarakan Edisi Minggu (17/10) Besok